News
Sabtu, 3 Januari 2015 - 13:15 WIB

PESAWAT AIRASIA DITEMUKAN : 1 Jenazah Korban Airasia Diautopsi di RS Bhayangkara

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota PMI berada di antara peti jenazah korban jatuhnya pesawat Airasia QZ8501, di dalam pesawat CN295 TNI AU, sesaat sebelum start engine untuk terbang menuju Surabaya, di Lanud TNI AU Iskandar Pangkalan Bun Kalteng, Jumat (2/1/2015). Sebanyak 10 jenazah diterbangkan ke Surabaya, untuk dilakukan identifikasi oleh Tim DVI Polri di RS Bhayangkara Polda Jatim. (JIBI/Solopos/Antara/Eric Ireng)

Pesawat Airasia ditemukan Selasa (30/12/2014) lalu di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tim DVI melakukan autopsi terhadap 1 jenazah korban di RS Bhayangkara Surabaya.

Solopos.com, SURABAYA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) kecelakaan AirAsia QZ8501 melakukan uji petik autopsi terhadap korban pesawat yang jatuh pada Minggu (28/12/2014) lalu tersebut.

Advertisement

Prof. Budi Sampurna, ahli forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan dari 18 korban yang sudah berada di RS Bhayangkara per Sabtu (3/1/2015) siang, satu orang di antaranya sudah diautopsi.

“Kesimpulannya tidak untuk diumumkan, tapi untuk investigasi,” jelasnya di Polda Jawa Timur, Sabtu.

Menurutnya, kru pesawat terbang untuk keperluan penyidikan harus diautopsi. Namun demikian, pemilihan siapa-siapa yang diperiksa lanjutan perlu pertimbangan penyidik kepolisian.

Advertisement

Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) Jawa Timur dan Wilayah Tengah Polri, Kombes Pol dr. Budiyono, mengatakan autopsi juga akan dilakukan untuk sebagian penumpang dengan pola uji petik.

“Untuk kepentingan investigasi, paling tidak pilot dan co pilot dan untuk sampling penumpang,” kata dia.

Menteri Kesehatan Nila Juwita Moeloek mengatakan paling diprioritaskan saat ini kepastian identitas korban. Sementara autopsi bertujuan mengetahui penyebab kematian korban.

Advertisement

Tim identifikasi juga menambahkan bila jasad korban rusak maka pemeriksaan identitas bisa menggunakan uji DNA. Termasuk pemeriksaan terhadap gigi bila fisik jenazah korban rusak sehingga ciri fisiknya tidak dikenali lagi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif