News
Minggu, 4 Januari 2015 - 12:08 WIB

PESAWAT AIRASIA DITEMUKAN : 1 Jenazah dan Objek Besar Ditemukan di Area Pencarian

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Helikopter Sea Hawk US Navy angkut korban Airasia QZ 8501, Jumat (2/1/2015). (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Pesawat Airasia ditemukan dengan jejak baru, yaitu berupa satu jenazah dan sebuah objek besar dengan panjang hampir 10 meter.

Solopos.com, JAKARTA — Pencarian pesawat Airasia QZ-8501 pada hari ke-8, Minggu (4/1/2014), sejak pagi menemukan satu jenazah dan sebuah objek besar di dekat Teluk Kumai. Sedangkan pencarian di bawah laut terpaksa dihentikan sementara karena cuaca buruk dan arus laut yang sangat besar.

Advertisement

Satu jenazah tersebut ditemukan di area prioritas yang diberi tanda merah. Saat ini, jenazah tersebut berada di kapal Singapura, RSS Persistence, untuk dievakuasi ke Pangkalan Bun. Dengan temuan jenazah ini, jumlah korban yang ditemukan mencapai 31 orang.

Sedangkan objek baru yang ditemukan tim pencari berupa benda dengan ukuran besar, yaitu 9,8 m x 1,1 m x 0,4 m. Objek besar ini ditemukan tak jauh dari lokasi objek ketiga yang ditemukan pada Sabtu (3/1/2014).

“Hari ini ada tambahan temuan objek kelima pada pukul 03.00 WIB. Lokasi masih dekat dengan objek kemarin,” kata Kepala Basarnas, Marsdya FHB Soelistyo, di Kantor Basarnas, Jakarta, Minggu (4/1/2014), yang ditayangkan langsung beberapa stasiun televisi nasional.

Advertisement

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, pencarian diawali dengan pencarian udara yang dilakukan oleh lima pesawat, di antaranya pesawat B200 milik Rusia dan satu pesawat dari Korea Selatan. Area pencarian hari ini juga diperluas menjadi 90 x 230 nautical mile atau mendekati pantai. Hal ini disebabkan ada serpihan pesawat yang ditemukan tak jauh dari pantai.

Sementara itu, area merah yang menjadi fokus pencarian selanjutnya dipersempit untuk operasi pencarian di bawah laut. Pencarian yang melibatkan kapal-kapal canggih seperti kapal-kapal Singapura (RSS Kallang dan RSS Persistence), kapal Geosurvei, dan Baruna Jaya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif