News
Kamis, 2 Maret 2023 - 13:59 WIB

Perubahan Iklim Lebih Menakutkan Dibanding Perang, Bencana Alam Mengintai

Aprianus Doni Tolok  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (tengah) memberikan keterangan selepas mengajak petinggi PSSI 2023-2027 meninjau langsung titik lokasi pembangunan pusat latihan sepak bola nasional di kawasan sub wilayah perencanaan 1B Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (24/2/2023). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

Solopos.com, JAKARTAPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ketakutan dunia saat ini adalah perubahan iklim.

“Bukan pandemi, bukan perang, tetapi yang lebih mengerikan dan ditakuti semua negara adalah perubahan iklim,” ujarnya saat Pembukaan Rakornas Penanggulangan Bencana, Jakarta, pada Kamis (2/3/2023), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Advertisement

Menurutnya, perubahan iklim membuat frekuensi bencana alam mengalami kenaikan drastis. Bahkan, Indonesia menjadi negara tiga teratas paling rawan bencana.

“Negara kita [Indonesia] naik 81% frekuensi bencana alammya. Dari 2010, [tercatat] 1.945 bencana alam, lalu pada 2022 melompat jadi 3.544 bencana alam,” ujarnya.

Jokowi menegaskan bencana yang dimaksud tidak hanya banjir, erupsi gunung api, maupun tanah longsor. Namun, termasuk gempa bumi yang kerap terjadi di Tanah Air.

Advertisement

Berkaca dari data tersebut, Kepala Negara meminta seluruh pihak terkait selalu siaga dan waspada terhadap risiko kebencanaan yang bisa terjadi kapan saja.

Jokowi menyebut ada tiga fase dalam penanganan kebencanaan yakni prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana.

Menurutnya, saat ini Indonesia masih lebih banyak berkutat pada fase tanggap darurat yakni penanganan seusai bencana terjadi. Padahal, sambungnya, fase prabencana menjadi sangat penting.

Advertisement

“Saya lihat semua masih sibuk pada tahap tanggap bencana. Padahal, prabencana jauh lebih penting yaitu menyiapkan masyarakat, mengedukasi, dan memberikan pelatihan untuk langkah antisipasi. Ini harus jadi prioriotas,” paparnya.

Dengan menggenjot edukasi masyarakat untuk siap menghadapi bencana, bagi Jokowi akan lebih efektif meminimalisasi jatuhnya korban jiwa saat musibah benar-benar terjadi.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Bukan Perang atau Pandemi, Jokowi Ungkap Ketakutan Dunia Saat Ini

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif