News
Rabu, 10 Desember 2014 - 06:30 WIB

PERTUMBUHAN EKONOMI : JK Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa 7% Tahun Depan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan perekonomian Indonesia tahun depan akan lebih bergairah karena pemerintah gencar mengeluarkan kebijakan anggaran untuk mengejar pertumbuhan 7% dalam waktu dua tahun.

Perkiraan World Bank atau Bank Dunia yang mengoreksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,6% menjadi 5,2% tidak ada yang salah. Pemerintah tidak menutup mata terhadap defisit APBN dalam lima tahun terakhir yang berpengaruh pada anggaran infrastruktur penggerak roda ekonomi.

Advertisement

“Saya sudah membaca prediksi World Bank pertumbuhan ekonomi 5,2%, tidak ada yang salah. Tetapi mungkin prediksi itu terlalu rendah, kami akan melakukan yang lebih baik dengan banyak instrumen pertumbuhan ekonomi,” kata Jusuf Kalla saat memberikan pengarahan dalam CNBC Indonesia Summit 2014 di Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Pemerintah, lanjutnya, menyiapkan dua strategi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, yakni anggaran dan kebijakan. Dalam praktiknya, dua instrumen tersebut harus didukung situasi keamanan dan politik dalam negeri yang kondusif.

Selama lima tahun belakangan, APBN dibebani oleh subsidi yang akhirnya mengalami defisit anggaran. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal pemerintahannya telah memotong subsidi dengan cara menaikkan harga BBM bersubsidi sehingga memiliki ruang fiskal mencapai Rp100 triliun.

Advertisement

Segala penghematan dilakukan oleh pemerintah mulai dari perjalanan dinas memakai pesawat kelas ekonomi, moratorium pembangunan gedung pemerintah, dan melarang PNS rapat di hotel. Kebijakan tersebut menghemat 50% anggaran dan hasil penghematan akan dialokasi untuk pembangunan infrastruktur dengan porsi mencapai 25% dari APBN.

“Pengembangan sektor anggaran dan kebijakan diperkirakan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 7% dalam dua tahun,” kata JK.

Gencarnya rencana pembangunan infrastruktur membuka peluang kepada investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Ada empat prioritas pembangunan pemerintah yakni pangan meliputi waduk dan saluran irigasi, maritim berupa pelabuhan, infrastruktur misalnya jalan raya, jalur kereta api, serta energi pembangunan pembangkit listrik.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif