News
Jumat, 3 April 2015 - 06:21 WIB

PERTUMBUHAN EKONOMI : Harga Komoditas Kerek Inflasi Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang beras di Pasar Gading, Solo, Selasa (3/3/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Pertumbuhan ekonomi, kenaikan harga beras dan bensin mengerek angka inflasi Jogja sebesar 0,15%

Harianjogja.com, JOGJA—Kenaikan harga sejumlah komoditas selama Maret menjadi penyebab terjadinya inflasi Kota Jogja sebesar 0,15%.

Advertisement

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), perkembangan harga berbagai komoditas selama Maret 2015 menunjukkan adanya kenaikan. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyumbang terjadinya inflasi di antaranya, beras dan bensin naik 4,01% dan 4,21% dengan masing-masing memberikan andil 0,15%.

Begitu juga dengan komoditas bawang merah naik 43,97% memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,13%. Rokok kretek filter naik 2,84% dan memberikan andil sebesar 0,04%. Kenaikan bahan bakar rumah tangga, daging sapi, sewa rumah, sepeda motor, mobil masing-masing memberikan andil sebesar 0,01%.

Menurut Kepala BPS DIY, Bambang Kristianto, inflasi di Jogja terjadi akibat kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari posisi 116,52 pada Februari menjadi 116,69 pada Maret. Dia menyebutkan, terdapat empat kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan IHK. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami kenaikan 0,53%, kelompok sandang naik 0,43%, kelompok kesehatan naik sebesar 0,21% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 0,60%.

Advertisement

Komoditas yang menghambat laju inflasi adalah daging dan telur ayam ras. Cabai merah, tarif kereta api dan wortel turut menghambat laju inflasi. “Komoditas tersebut mengalami penurunan harga sehingga inflasi bisa ditekan,” lanjutnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif