News
Selasa, 23 Mei 2023 - 08:07 WIB

Pertemuan Prabowo-Gibran Picu Rumor Keretakan Jokowi-Mega, PDIP Membantah

Abu Nadzib  /  Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat halal bihalal Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jl. Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (27/4/2023). (Antara/Monang)

Solopos.com, JAKARTA — Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berimbas ke Presiden Joko Widodo.

Beredar rumor liar bahwa pertemuan dua tokoh itu indikasi retaknya hubungan antara Jokowi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Advertisement

Sejumlah pengamat berpendapat Jokowi lebih condong ke Prabowo dibandingkan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang.

Prabowo dianggap lebih layak meneruskan program Jokowi, utamanya untuk melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Namun rumor keretakan Jokowi-Mega ini dibantah tegas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Advertisement

Hasto mengungkapkan hubungan Megawati dan Jokowi sudah lama terjalin. Bahkan, Jokowi sudah menganggap Megawati seperti ibunya sendiri.

“Itu tafsir yang berlebihan, kan hubungan antara Presiden Jokowi dengan Ibu Megawati, Ibu Megawati Pak Jokowi itu, hubungan yang sudah pada tingkatan mencerminkan bagaimana Pak Jokowi sendiri sudah menganggap Bu Mega seperti ibunya sendiri,” ujar Hasto seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Selasa (23/5/2023).

Ia mengatakan hubungan keduanya sudah terjalin sejak Pemilihan Wali Kota Solo dua periode.

Tidak hanya itu, Megawati dan Jokowi juga sering melakukan pertemuan secara periodik untuk membahas berbagai hal.

Advertisement

“Sehingga, di dalam hubungan yang sudah dimatangkan sejak beliau menjadi wali kota, gubernur dan kemudian menjadi presiden 2 periode. Itu sudah hubungan yang sangat dalam,” katanya.

Menurut Hasto, secara periodik dilakukan dialog-dialog kepemimpinan di tempat-tempat yang penting untuk dilakukan kontemplasi.

Meski begitu, ia melihat memang sering kali ada upaya untuk merenggangkan hubungan kedua tokoh bangsa itu terutama menjelang pemilihan umum (pemilu).

“Tentu dinamika politiknya terjadi sejak tahun 2015, tetapi terbukti bahwa keteguhan di dalam hubungan kedua pemimpin itu kan mampu membiarkan berbagai skenario-skenario politik yang ingin memecah belah,” tambah dia.

Advertisement

Sebelumnya diberitakan, dukungan Jokowi dinilai lebih condong untuk Prabowo Subianto kendati Ganjar Pranowo sudah dideklarasikan oleh PDIP sebagai calon presiden menuju Pilpres 2024.

Penilaian publik itu tercermin dari hasil terbaru survei Lembaga Survei Nasional (LSN) dari 25 April hingga 2 Mei 2023 di 34 provinsi.

Survei LSN menunjukkan 43,6 persen responden meyakini Presiden Jokowi akhirnya akan menjatuhkan dukungannya kepada Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden 2024-2029.

“Kendati PDIP telah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres), Jokowi kelihatannya memandang Prabowo lebih cocok untuk menggantikan dirinya sekaligus melanjutkan program-program nasionalnya yang belum tuntas,” ujar Direktur Eksekutif LSN, Gema Nusantara Bakry di Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Advertisement

Survei tersebut dilakukan pada periode 25 April hingga 2 Mei 2023 pada 34 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi survei tersebut merupakan WNI yang telah berusia 17 tahun dan memiliki KTP.

Dalam survei ini terdapat 1.230 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis, margin of error +/- 2,8 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara via telepon.

Para responden diajukan pertanyaan, “menurut keyakinan Anda siapakah dari sekian banyak tokoh nasional yang ada saat ini yang akan memperoleh endorsement dari Presiden Jokowi untuk menjadi calon presiden periode 2024-2029?”.

Sebanyak 43,6 persen menyebut nama Prabowo Subianto.

Di sisi lain, Ganjar Pranowo yang telah dideklarasikan sebagai capres oleh PDIP hanya disebut oleh 32,3 persen responden.

Advertisement

Sementara tokoh-tokoh lain yang di mata publik juga ada kemungkinan mendapat endorsement dari Presiden Jokowi di antaranya Erick Thohir 8,5 persen, Mahfud Md 5,2 persen dan Airlangga Hartarto 1,2 persen.

Adapun kemungkinan endorsement Presiden Jokowi kepada Prabowo Subianto bukannya tanpa alasan.

Ketika LSN menanyakan kepada responden, “siapakah yang akan dipilih sebagai Presiden jika pilpres dilaksanakan saat ini?”. Hasilnya, sebanyak 31,8 persen memilih nama Prabowo.

Menurut Gema, elektabilitas Menteri Pertahanan itu unggul jauh dari Ganjar Pranowo 18,6 persen dan Anies Baswedan 18,2 persen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif