News
Rabu, 23 Desember 2015 - 00:10 WIB

PERTANIAN INDONESIA : Jokowi: Kenaikan Harga Pertanian Harus Dinikmati Petani

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi berdialog dengan petani peraih penghargaan Adhi Karya Pangan, di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/12/2015) sore. (Setkab.go.id)

Pertanian Indonesia mengalami kenaikan. Presiden berharap petani juga bisa menikmati hasilnya.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, meskipun sudah menaikkan anggaran Kementerian Pertanian 100 persen, dirinya akan menunggu hasilnya 2-3 tahun, apakah dengan anggaran yang sudah diberikan itu memberikan sebuah hasil.

Advertisement

“Apakah impor pangan akan semakin menurun, apakah produksi, entah padi, entah jagung, entah kedelai akan naik. Akan saya lihat. Saya tidak ingin tergesa-gesa. Baru setahun sudah minta sebuah hasil, tidak. Ini sebuah program jangka menengah, jangka panjang yang terus menerus,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pemberian penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara, di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/12/2015) sore.

Sejauh ini, kata Presiden Jokowi, impor sudah mulai turun. Kelihatan, jagung sudah drop turun, apalagi yang lain juga drop turun. Daging juga drop turun, bawang drop turun, sudah kelihatan angka-angkanya.

Advertisement

Sejauh ini, kata Presiden Jokowi, impor sudah mulai turun. Kelihatan, jagung sudah drop turun, apalagi yang lain juga drop turun. Daging juga drop turun, bawang drop turun, sudah kelihatan angka-angkanya.

“Kelihatan, tetapi saya ingin melihat nanti 2-3 tahun lagi ini akan semakin kelihatan, karena kita ingin fokus kita berikan prioritas pada sektor pertanian,” ujarnya.

Tetapi Presiden mengingatkan, jangan sampai produksi kita meningkat tapi kesejahteraan petani tidak meningkat. Presiden Jokowi mengaku tiap bulan dirinya melihat, nilai tukar petani seperti apa.

Advertisement

Presiden seperti diberitakan Setkab.go.id, Senin, dibemenegaskan, agar yang diuntungkan dari kenaikan harga gabah itu petani, bukan orang ketiga, orang keempat, orang kelima yang ada ditengah-tengah ini.

“Jangan sampai yang banting tulang dari pagi sampai malem pagi sampai malem pagi sampai malem petani, tetapi yang untung yang ada di tengah, enggak. Saya sampaikan kepada Menteri Pertanian agar didorong harga itu betul-betul dinikmati oleh petani,” kata Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga menyinggung kebiasaan kita impor bahan pangan. “Saya selau bertanya kenapa ini kita lakukan terus menerus padahal kita bisa menanam sendiri padahal kita bisa produksi sendiri. Kenapa kita harus impor,” ungkap Presiden Jokowi.

Advertisement

Ternyata, lanjut Presiden, jawabannya adalah kalau impor itu bayarnya bisa belakangan. Jawabannya hanya itu, padahal kebutuhan jagung kita sangat besar sekali.

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif