Solopos.com, KLATEN – Persis Solo vs PSS Sleman, Rabu (4/9/2013) yang berujung kerusuhan menyebabkan kendaraan bermotor pelat AD (Surakarta) dari Solo menuju ke DI Yogyakarta tertahan sekitar tiga jam.
Hal ini disebabkan karena aksi sweeping terhadap pelat AD yang dilakukan suporter di wilayah Klaten.
Kapolres Klaten, AKBP. Y. Ragil Heru Susetyo, melalui Wakapolres Klaten, Kompol. Endrastyawan, kepada wartawan, Kamis (5/9/2013) mengatakan sweeping pelat AD itu dipicu karena kesalahpahaman.
“Awalnya, ratusan suporter itu hendak menuju Solo untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding. Mereka menunggu teman-teman mereka di depan bengkel di Klaten. Namun terjadi kesalahpahaman yang mengakibatkan terjadinya perusakan bengkel di Klaten,” jelas Endrastyawan.
Endrastyawan menambahkan suporter yang dilarang menyaksikan laga tim kesayangannya itu akhirnya memilih balik ke Sleman.
Sesampainya di Prambanan, mereka berkumpul sambil menunggu kedatangan sesama suporter yang sudah lebih dulu berangkat ke Solo.
Tetapi, suporter PSS Sleman itu merasa terprovokasi dengan beredarnya informasi salah seorang teman mereka yang tewas di Stadion Manahan Solo.
Tidak terima dengan kabar itu, mereka lalu melakukan sweeping terhadap kendaraan yang berpelat nomor AD. Bahkan sebuah motor milik warga Polanharjo yang tidak tahu menahu soal sepakbola menjadi sasaran amuk massa.
“Motor itu dibakar suporter. Padahal warga itu berniat mengunjungi saudaranya di Jogja. Setelah kami beritahu bahwa informasi yang beredar itu tidak benar, suporter itu merasa lebih tenang. Mereka lalu menunggu kedatangan pemain PSS Sleman dari Solo,” jelas Endrastyawan.