News
Kamis, 5 September 2013 - 17:55 WIB

PERSIS SOLO VS PSS SLEMAN : Polres Klaten: Sweeping Pelat AD Dipicu Salah Paham

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Personel TNI dan Polri mengevakuasi penonton yang dikeroyok massa saat pertandingan Divisi Utama antara Persis Solo melawan PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo, Rabu (4/9/2013). Sejumlah penonton dirawat ke rumah sakit setelah dipukuli massa. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, KLATEN – Persis Solo vs PSS Sleman, Rabu (4/9/2013) yang berujung kerusuhan menyebabkan kendaraan bermotor pelat AD (Surakarta) dari Solo menuju ke DI Yogyakarta tertahan sekitar tiga jam.

Hal ini disebabkan karena aksi sweeping terhadap pelat AD yang dilakukan suporter di wilayah Klaten.

Advertisement

Kapolres Klaten, AKBP. Y. Ragil Heru Susetyo, melalui Wakapolres Klaten, Kompol. Endrastyawan, kepada wartawan, Kamis (5/9/2013) mengatakan sweeping pelat AD itu dipicu karena kesalahpahaman.

“Awalnya, ratusan suporter itu hendak menuju Solo untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding. Mereka menunggu teman-teman mereka di depan bengkel di Klaten. Namun terjadi kesalahpahaman yang mengakibatkan terjadinya perusakan bengkel di Klaten,” jelas Endrastyawan.

Endrastyawan menambahkan suporter yang dilarang menyaksikan laga tim kesayangannya itu akhirnya memilih balik ke Sleman.

Advertisement

Sesampainya di Prambanan, mereka berkumpul sambil menunggu kedatangan sesama suporter yang sudah lebih dulu berangkat ke Solo.

Tetapi, suporter PSS Sleman itu merasa terprovokasi dengan beredarnya informasi salah seorang teman mereka yang tewas di Stadion Manahan Solo.

Tidak terima dengan kabar itu, mereka lalu melakukan sweeping terhadap kendaraan yang berpelat nomor AD. Bahkan sebuah motor milik warga Polanharjo yang tidak tahu menahu soal sepakbola menjadi sasaran amuk massa.

Advertisement

“Motor itu dibakar suporter. Padahal warga itu berniat mengunjungi saudaranya di Jogja. Setelah kami beritahu bahwa informasi yang beredar itu tidak benar, suporter itu merasa lebih tenang. Mereka lalu menunggu kedatangan pemain PSS Sleman dari Solo,” jelas Endrastyawan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif