SOLOPOS.COM - Kasi Perencanaan Pendidikan Bidang Perencanaan dan Standarisasi Pendidikan, Disdikpora DIY Bahtiar Nurhidayat . (Harian Jogja/Sunartono)
Namun untuk DIY, persentase menyelenggarakan UNBK secara mandiri tergolong tinggi
Harianjogja.com, JOGJA-Disdikpora DIY memastikan ada 200 SMA/SMK menumpang di sekolah lain dalam penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018. Untuk kemandirian, Kulonprogo dinilai paling rendah.
Kasi Perencanaan Pendidikan Bidang Perencanaan dan Standarisasi Pendidikan Disdikpora DIY Bahtiar Nurhidayat menjelaskan, secara detail ia mengatakan, dari 200 sekolah yang menggabung terdiri atas, 19 sekolah di Kota Jogja, 38 sekolah di Bantul, 53 sekolah di Kulonprogo, 26 sekolah di Sleman dan 64 sekolah di Gunungkidul. Sementara, sekolah yang sudah mandiri berada di Kota Jogja 125 sekolah, Bantul 175 sekolah, Kulonprogo 80 sekolah, Sleman 237 sekolah dan Gunungkidul 154 sekolah.
“Persentase kemandirian yang tergolong paling rendah itu Kulonprogo,” ujarnya, saat ditemui HarianIjogja.com, Senin (5/3/2018).
Baca juga : UNBK SMA dan SMK, 200 Sekolah di DIY Dipastikan Menumpang
Bahtiar menambahkan, persentase DIY untuk menyelenggarakan UNBK secara mandiri tergolong tinggi. Selain itu, untuk jenjang SMA/SMK pada taraf ujian sekolah atau ujian tengah semester banyak yang sudah menerapkan berbasis komputer. “Karena komputer saat ini bukan barang yang aneh, daripada menggunakan secara manual,” ujar dia.
Adapun anggaran UNBK sepenuhnya menggunakan bantuan operasional sekolah (BOS), Disdikpora DIY hanya mendukung pengawalan saja, seperti melatih proktor atau pemegang server komputer. “Helpdesk juga bisa dilakukan dari jauh, memperbaiki server bisa jarak jauh tidak harus datang, tetapi pemantauan terus dilakukan dengan komunikasi grup helpdesk-nya,” kata Bahtiar.