News
Rabu, 19 Februari 2020 - 09:30 WIB

Pernyataan Agama Musuh Pancasila, PKS Desak Ketua BPIP Mengaku Salah

Nugroho Meidinata  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi lambang negara Garuda Pancasila di atas bendera merah putih. (JIBI/Semarangpos.com/Dok.)

Solopos.com, SOLO -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboebakar Alhabsyi menanggapi pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. Aboebakar menganggap ucapan Yudian Wahyudi soal agama musuh terbesar Pancasila adalah salah.

Tegas! Salahudin Beberkan Kesalahan Masing-masing Pemain Persis Solo

Advertisement

Berkaca dari sejarah, Aboebakar menilai musuh terbesar Pancasila adalah komunisme, bukan agama, seperti yang dikatakan Yudian Wahyudi.

"Lalu siapa musuh Pancasila? Saya melihat sejarah mencatat musuh Pancasila itu komunisme, itu sejarahnya," terang Aboebakar di acara Indonesia Lawyers Club yang tayang di TVOne, Selasa (18/2/2020).

Ia menyayangkan pernyataan dari Yudian Wahyudi itu, apalagi sebagai pejabat negara yang baru saja dilantik Presiden. Maka dari itu, dia meminta Yudian mengakui bahwa ucapannya salah.

Advertisement

Jalan Embarkasi Haji Gagaksipat Boyolali Rusak Parah, Awas Kecelakaan!

"Sesungguhnya ada yang berusaha untuk merubah Pancasila dengan komunisme, itu fakta sejarah itu kita lewati. Oleh karena itu, saya melihat seorang tokoh pimpinan seperti BPIP Pak Yudi, kalimat-kalimat ini semestinya tak muncul dari beliau. Kalau salah, katakan saja salah, itu klri. Tapi jangan salahkan pula kalau ada yang menuntut. Kita tidak ingin kegaduhan, ini demokrasi ada yang suka dan ada yang tak suka," imbuhnya.

Menurut pengakuan Aboebakar, Komisi II DPR akan menggelar rapat kerja (Raker) dengan BPIP, Rabu (19/2/2020). Dalam raker tersebut, dia berharap persoalan Yudian Wahyudi ini dapat diselesaikan.

Advertisement

Pengertian BDSM, Praktik Seks yang Diharamkan RUU Ketahanan Keluarga

"Jadi sekarang ini di DPR di Komisi II, juga ada empat partai menyikapi dengan keras. Besok ada raker ada komisi II, semoga klarifikasi itu bisa baik," pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif