News
Rabu, 10 Juni 2015 - 23:30 WIB

PERNIKAHAN GIBRAN-SELVI : Jokowi Tak Kuat Gendong Gibran, Siraman Jadi Ger-Geran

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana bersama putra mereka, Gibran Rakabuming Raka seusai prosesi siraman. (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pernikahan Gibran-Selvi hari ini diisi prosesi siraman. Meski sakral, ada kejadian tak terduga.

Solopos.com, SOLO — Ada peristiwa menggelikan dalam prosesi siraman Gibran Rakabuming. Meski prosesi ini termasuk sakral dalam adat Jawa, Jokowi dan Gibran masih bisa membuat suasana cair seketika. Tawa Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo pun mendadak pecah.

Advertisement

Rudy tak bisa menahan geli saat melihat adegan Joko Widodo (Jokowi) menggendong putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, saat siraman di kediaman Sumber, Rabu (10/6/2015). Pagi itu Presiden Jokowi dengan setengah menunduk membopong Gibran yang rambutnya masih basah seusai siraman.

Sambil berjalan pelan, sesekali Presiden Jokowi menahan tawa. Gibran yang berada di punggung bapaknya tampak tersenyum lebar. “Bapak [Jokowi] enggak kuat,” ujar Rudy menirukan suara Gibran.

Sesuai tradisi Jawa, ayah dari calon pengantin melakukan prosesi gendongan setelah siraman. Tradisi tersebut melambangkan kasih sayang orang tua kepada anak. Jokowi yang mengenakan beskap landung warna krem membopong Gibran hingga ruangan untuk prosesi potong rambut.

Advertisement

Sedangkan Iriana tampak menutup punggung Gibran dari belakang dengan handuk. “Pas gendongan isinya ketawa-ketawa semua,” beber Rudy, Wali Kota Solo.

Wakil Wali Kota (Wawali), Achmad Purnomo, yang biasanya berpenampilan serius pun tak kuasa menahan senyum. Wawali yang hadir bersama istri, Saraswati, kaget melihat Jokowi tidak kuat menggendong Gibran yang berbadan kurus. “Pak Jokowi enggak kuat sepenuhnya nggendong, meski sama-sama kurus,” ujarnya sambil terkekeh.

Prosesi siraman diawal pemasangan bleketepe atau janur di depan rumah Jokowi, pukul 08.50 WIB. Pemasangan bleketepe dari anyaman daun kelapa bermakna mencari pencerahan menuju hajatan pernikahan. Sekitar 10 menit Jokowi menaiki tangga memasang bleketepe.

Advertisement

Prosesi siraman dilakukan dengan menyiram air dari tujuh sumber kepada calon mempelai. Ada tujuh orang yang didaulat melakukan prosesi itu, yakni nenek Gibran, Sujiatmi Notomihardjo; Paman Jokowi, Setyawan Prasetyo; Wali Kota, F.X. Hadi Rudyatmo; Wawali, Achmad Purnomo; dan tiga anggota keluarga lain.

Prosesi selanjutnya yakni potong rambut dan dulangan sebagai paripurna. Dalam dulangan atau prosesi orangtua menyuapi anaknya, nuansa haru tampak dari wajah Jokowi dan Iriana. “Waktu proses menyuap terakhir, saya pesan setelah ini anak saya harus bisa cari makan sendiri, mandiri,” ucap Jokowi.

Wawali Achmad Purnomo tak ketinggalan memberikan doa bagi Gibran. Saat siraman, ia membisikkan sesuatu di telinga calon suami Selvi Ananda ini. “Semoga bisa jadi pengusaha yang sukses, jadi pemimpin yang sukses kaya bapaknya,” ujar Purnomo. Jokowi yang melihat adegan itu hanya tersenyum.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif