News
Rabu, 21 Oktober 2015 - 15:00 WIB

PERLAMBATAN EKONOMI : Rupiah Anjlok, Jokowi: yang Penting Neraca Perdagangan Surplus

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengeringan kunyit Kediri untuk diekspor ke Turki, Senin (8/6/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Budi Candra Setya)

Perlambatan ekonomi diwarnai anjloknya nilai rupiah. Pemerintah fokus menjaga surplus neraca perdagangan.

Solopos.com, JAKARTA — Surplus neraca perdagangan menjadi faktor penting dalam upaya pemerintah memperbaiki perekonomian nasional di tenggah perlambatan ekonomi dunia.

Advertisement

Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan saat ini hampir seluruh negara di dunia mengalami pelemahan ekonomi. Untuk itu, pemerintah berupaya mempertahankan surplus pada neraca perdagangan.

“Yang penting itu bagaimana surplus neraca perdagangan masih bisa dipertahankan, dan memang yang paling penting adalah itu. Data terakhir kan masih surplus, dan ekspornya naik,” kata Presiden Jokowi di Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Presiden Jokowi menuturkan industri dalam negeri menghasilkan hampir seluruh produk yang dibutuhkan oleh pasar global. Akan tetapi, saat ini industri dengan bahan baku lokal menjadi sektor yang paling diuntungkan karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Advertisement

Industri dengan tingkat kandungan dalam negeri yang tinggi juga menjadi sektor yang menikmati anjloknya nilai tukar rupiah karena memiliki ruang lebih luas untuk meningkatkan daya saingnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan saat ini anjloknya harga komoditas dalam tiga tahun terakhir membuat perubahan dalam prioritas produk andalan ekspor Indonesia. “Ekspor komoditas mentah tidak lagi menghasilkan penerimaan devisa seperti sebelumnya. Saat ini negara lebih mengandalkan produksi barang dan jasa yang dapat diekspor,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah telah menyadari perubahan pola tersebut sehingga melakukan reindustrialisasi menuju sektor yang lebih produktif. Untuk itu, pemerintah melakukan perombakan birokrasi dan aturan untuk memudahkan pelaku usaha mengembangkan bisnisnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif