News
Senin, 21 September 2015 - 02:10 WIB

PERLAMBATAN EKONOMI : Produsen Ban Motor Tiarap

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ban sepeda motor. (Detik.com)

Perlambatan ekonomi mengakibatkan penjualan ban sepeda motor merosot hingga 8,3 persen.

Solopos.com, JAKARTA—Pelaku industri ban sepeda motor pesimis meraih pertumbuhan kinerja. Realisasi penjualan Januari–Juli 2015 merosot 8,3%.

Advertisement

Secara riil angka penjualan ban sepeda motor periode yang sama tahun ini sebanyak 31.348.517 unit. Ketua Umum Asosiasi Produsen Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane mengatakan jika penjualan 2015 menyamai kinerja tahun lalu sebanyak 55.513.370 unit sudah memuaskan.

Menurutnya, sulit bagi produsen menargetkan pertumbuhan kinerja penjualan di atas 5% untuk performa Tahun Kambing Kayu ini. “Tidak realistis jika melihat kondisi pasar ban sepeda motor saat ini, baik dari penjualan perakitan sepeda motor [original equipment/OE] atau penjualan bebas [replacement],” tuturnya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Advertisement

Menurutnya, sulit bagi produsen menargetkan pertumbuhan kinerja penjualan di atas 5% untuk performa Tahun Kambing Kayu ini. “Tidak realistis jika melihat kondisi pasar ban sepeda motor saat ini, baik dari penjualan perakitan sepeda motor [original equipment/OE] atau penjualan bebas [replacement],” tuturnya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Data APBI Januari–Juli 2015 menunjukkan total produksi ban sepeda motor sebanyak 29.145.089 unit. Sementara itu, penjualan dari segmen replacement sebanyak 19.467.915 unit atau merosot 2,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, OE menyumbang penjualan sebanyak 7.941.265 unit atau merosot 18,9%, serta ekspor sebanyak 1.337.899 unit atau merosot 3,8%.

Tahun lalu, total produksi ban sepeda motor tercatat sebanyak 54.826.999 unit dengan penjualan sebanyak 55.513.370 unit. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, produksi 2014 bertumbuh 0,3% sementara penjualan bertumbuh 2,4%.

Advertisement

Cari Celah
Penurunan penjualan sepeda motor merosot 24,1% pada Januari 2015–Juli 2015 atau setara 4.734.136 unit menjadi salah satu penyebab hilangnya harapan produsen ban meraih pertumbuhan kinerja.

Sementara itu, Deputi General Manager PT Sumi Rubber Indonesia (Dunlop) Tjutju Darmawan hanya mengharapkan kinerja penjualan dari segmen replacement yang dimungkinkan masih bertumbuh. Namun, dia tidak berani mematok pertumbuhan mencapai 5% dengan melihat kondisi pasar saat ini. “Jelas yang jadi tumpuan adalah replacement, kalau OE tergantung sekali dengan perakitan motor. Setidaknya dari penjualan OE akan merosot 10%,” katanya.

Dia menambahkan pemasaran untuk penjualan replacement akan ditingkatkan, seiring mengharapkan daya beli konsumen dalam negeri dapat kembali. “Sepanjang tahun ini sepertinya akan turun, berapa besarnya kami belum berani memperkirakan. Tujuh bulan kinerja 2015, Sumi Rubber Indonesia memproduksi 2.672.620 unit atau mengalami penurunan 9,2% dibandingkan dengan tahun lalu,” tambahnya.

Advertisement

 

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif