News
Kamis, 1 Juni 2017 - 10:10 WIB

Peringati Hari Lahir Pancasila, Ratusan Warga Boyolali Terbangkan Lampion

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masyarakat Boyolali menerbangkan lampion, Rabu (31/5/2017). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Lampion yang terbang di angkasa malam merupakan pemandangan langka yang enggan mereka lewatkan.

Solopos.com, BOYOLALI – Ratusan warga berkumpul di halaman Kantor Bupati Boyolali sejak sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka datang dari berbagai wilayah di Boyolali dan sekitarnya untuk menyaksikan penerbangan 100 lampion yang merupakan bagian dari acara 100 Cahaya 1.000 Harapan yang diadakan Rabu (31/5/2017) malam.

Advertisement

Bagi mereka, penerbangan lampion ini adalah acara yang sangat unik dan menarik. Selain itu, lampion yang terbang di angkasa malam merupakan pemandangan langka yang enggan mereka lewatkan.

Sugi, 36, warga Mojosongo sangat penasaran dengan nuansa langit bertabur cahaya lampion yang belum pernah ia saksikan sebelumnya. “Saya penasaran ingin melihat banyak lampion yang terbang di langit,” ujar dia.

Anik, 24, warga Teras juga mengaku ingin melihat pesta lampion seperti yang pernah digelar di kota lain. “Sepertinya di Solo pernah ada acara seperti ini. Kalau di Boyolali mungkin baru kali ini diadakan. Sepertinya bagus. Jadi ingin banget lihat,” kata dia.

Advertisement

Penerbangan lampion ini merupakan bagian dari acara yang diadakan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKAUB) Boyolali dan elemen kepemudaan semua agama.

Penerbangan lampion ini didahului dengan atraksi seni di panggung yang dibangun di halaman Kantor Bupati tersebut, Selain itu, beberapa elemen membacakan puisi. Sementara perwakilan semua agama mendeklarasikan komitmen dan doa menjaga kerukunan antarumat beragama dalam membangun bangsa.

Ketua panitia acara, pendeta Tunggul Barkat Gumelar mengatakan, acara 100 Cahaya 1.000 Harapan ini merupakan simbol harapan atas kerukunan antaragama dan antarelemen bangsa Indonesia, sekaligus memperingati Hari Kelahiran Pancasila yang bertepatan dengan tanggal 1 Juni. “Kami ingin menampilkan Boyolali bahwa dari kota kecil ini kami turur berjuang dalam membangun keharmonisan Indonesia,” kata dia di sela-sela acara.

Advertisement

Sementara itu, ketika seratus lampion mulai diterbangkan ke udara sekitar pukul 20.30 WIB, masyarakat bersorak gembira melihat pemandangan yang unik ini. Langit di atas Kantor Bupati Boyolali pun menjadi bertabur cahaya lampion.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif