News
Kamis, 4 Desember 2014 - 11:45 WIB

PERIKANAN NASIONAL : Warga NU Dukung Kebijakan Menteri Susi Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Said Agil Siradj (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, MAGELANG – Warga Nahdlatul Ulama (NU) mendukung kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang akan menenggelamkan kapal pencuri ikan di wilayah perairan Indonesia.

“Kami warga NU mendukung kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan dan awaknya ditangkap untuk diadili,” kata Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siradj di Magelang, Rabu (3/12/2014) malam.

Advertisement

Ia mengatakan hal tersebut pada acara Haul ke-21 KH. Asrori Ahmad dan 40 hari wafatnya Nyai Hj. Ma’munatun Asrori di Pondok Pesantren Raudhatut Thullab di Desa Wonosari Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang yang dihadiri ribuan umat Islam.

Ia menuturkan luar biasa kekayaan negeri ini, oleh karena itu kebijakan pemerintah yang paling menentukan dalam pengelolaan kekayaan tersebut.

“Kami harapkan pemerintah tegas, jangan sampai kekayaan ini hanya dinikmati oleh para konglomerat saja, apalagi konglomerat asing. Padahal masih banyak rakyat miskin di negeri ini,” kata dia.

Advertisement

Ia berharap pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla tegas, sehingga jangan sampai ke depan kekayaan hanya dimonopoli oleh pengusaha besar saja.

“Saya respek dan mudah-mudahan benar-benar dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan kebijakan yang tegas tersebut,” katanya.

Ia mendukung kebijakan tersebut karena setiap malam ikan di perairan Indonesia dicuri oleh para pencuri asing dan pagi-pagi mereka sudah lari ke lautan bebas.

Advertisement

“Mudah-mudahan benar-benar dilakukan kebijakan itu karena triliunan bahkan ratusan triliun rupiah nilai ikan yang dicuri oleh kapal-kapal luar negeri.

Ia menuturkan penenggelaman kapal pencuri ikan merupakan upaya shock therapy pada orang-orang yang mencoba mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia.

“Sudah cukup mereka mencuri ikan di Indonesia, kita sudah kehilangan ratusan triliun rupiah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif