News
Minggu, 30 April 2023 - 20:02 WIB

Perhatian untuk Petani, Ini Langkah Kementan Antisipasi Dampak El Nino

Newswire  /  Ivan Indrakesuma  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan di musim kemarau. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong petani untuk mengikuti program asuransi usaha tani padi (AUTP) guna mengantisipasi dampak dari kemarau ekstrem atau El Nino.

Selain itu, Kementan juga memanfaatkan infrastruktur air demi menjaga ketahanan pangan. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, mengatakan akan terus mendorong percepatan tanam menggunakan alat mesin pertanian (alsintan), seperti traktor roda 4 dan traktor roda 2.

Advertisement

Jamil menjelaskan Kementan menyiapkan beberapa langkah untuk mengantisipasi dampak El Nino dengan mengerahkan Gerakan Serbu El Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada.

“Kita harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama saat kemarau nanti, dengan memanfaatkan infrastruktur air seperti embung, dam parit maupun long storage saat kemarau datang,” ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan di Jakarta, Minggu (30/4/2023), dilansir Antara.

Mentan mengatakan kondisi kemarau ekstrem memang harus diwaspadai, terutama pada bulan Agustus. Pasalnya, Agustus diprediksi menjadi puncak musim kemarau tahun ini.

Advertisement

Terkait dengan upaya percepatan tanam, Jamil menambahkan pada tahun ini, Ditjen PSP menyiapkan alokasi bantuan alsintan seperti traktor roda 4 sebanyak 800 unit), traktor roda 2 sebanyak 4.745 unit, dan pompa air 1.900 unit untuk seluruh Indonesia.

Kementan juga akan memaksimalkan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) yang dapat meningkatkan efisiensi aliran irigasi hingga ke lahan sawah. Selain itu, ada kegiatan irigasi perpipaan, irigasi perpompaan, pembangunan embung, dam parit yang bertujuan sebagai suplesi air hingga lahan.

“Tahun 2023 ini, Kementan juga akan mengalokasikan embung sekitar 500 unit, perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit, RJIT 3.213 unit, sebagai salah satu bentuk antisipasi El Nino,” tuturnya.

Advertisement

Infrastruktur irigasi yang telah dibangun pada tahun-tahun sebelumnya, kata Jamil, dapat dimanfaatkan untuk melakukan antisipasi kemarau. Pada 2020-2022 Kementan telah mengalokasikan kegiatan irigasi untuk meningkatkan ketersediaan air pada musim kemarau antara lain kegiatan RJIT sebanyak 11.866 unit, perpompaan 2.177 unit, perpipaan 439 unit, dan embung 1.531 unit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif