News
Senin, 21 November 2016 - 10:15 WIB

Perempuan Pelaku UMKM di Jawa Bertambah 5.000 Orang

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi produk UKM (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Sepanjang 2016, sebanyak 5.000 perempuan pelaku UMKM tumbuh di Jawa.

Solopos.com, SOLO — Sekitar 5.000 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari kaum perempuan tumbuh di Jawa sepanjang 2016. Mereka berkembang di bawah binaan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (Asppuk).

Advertisement

Sekretaris Eksekutif Wilayah Asppuk Jawa, Yanti Susanti, mengatakan pelaku UMKM dari kaum perempuan atau biasa disebut perempuan usaha kecil (PUK) itu berkembang berkat terbentuknya Jaringan PUK (Jarpuk) di kabupaten/kota di Jawa. Tercatat, hingga saat ini sudah ada sekitar 18.000 PUK yang tersebar di 35 Jarpuk di Jawa.

“Tahun ini ada tambahan lebih dari 5.000 PUK di Jawa. Tidak hanya yang sudah memiliki usaha, yang baru merintis dan baru merancang usaha pun sangat banyak,” tuturnya saat ditemui wartawan di Hotel Lampion Solo, Jumat (18/11/2016).

Menurut Yanti, mayoritas PUK diadang masalah untuk mengakses beberapa hal, seperti sumber daya baku, modal, dan informasi. Keberadaan Jarpuk yang ada di daerah diharapkan mampu memfasilitasi PUK untuk terus berkembang.

Advertisement

Apalagi, persaingan pasar yang semakin luas membuat sebagian PUK terpojok. Dia memberikan contoh menjamurnya minimarket modern yang berdiri hingga ke pelosok daerah. “Berdirinya banyak toko modern tentu merebut pasar usaha kecil anggota Jarpuk. Meski begitu, ini menjadi tantangan bagaimana produk usaha anggota Jarpuk bisa bersaing,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah harus turun tangan secara maksimal untuk membantu pengembangan usaha oleh perempuan. Apalagi perekonomian Nasional sebagian besar disokong dari UMKM, termasuk di dalamnya perempuan.

“Pemerintah sudah seharusnya mempunyai komitmen dan kepedualian terhadap persoalan perempuan. Tetapi kami dari Asppuk pemerintah selama ini belum memiliki cukup komitmen. Kepedulian pengambil kebijakan juga tidak sekadar memfasilitasi, tetapi selama ini memang belum optimal, masih seperti setengah-setengah,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, di Solo ada sekitar 240 perempuan yang tergabung dalam Jarpuk. Wakil Ketua Jarpuk Solo, Esti Kriswandari Asih, menuturkan mereka tergabung dalam kelompok yang lebih kecil. Anggotanya memiliki bermacam usaha, mulai dari batik, kerajinan, konveksi, hingga makanan.

“Tidak hanya yang sudah punya usaha, yang belum punya rencana bisnis pun bisa bergabung. Nanti mereka akan didampingi oleh kelompok biar lebih intens,” katanya, Jumat. Selain melakukan peningkatan kemampuan anggota dalam memfasilitasi pengembangan bisnis, Jarpuk juga mendukung peningkatan kapasitas melalui kegiatan pelatihan-pelatihan, studi banding, serta fasilitasi jaringan pasar anggotanya.

Advertisement
Kata Kunci : Jarpuk Perempuan Umkm
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif