SOLOPOS.COM - Chief Business Director Bank QNB Indonesia, Azhar Abdul Wahab (dua dari kiri), bersama manajemen memotong tali pita dalam peresmian kantor cabang Bank QNB Indonesia Solo di Jl Slamet Riyadi No.312, Kamis (18/2/2016). (Shoqib A/JIBI/Solopos)
Perbankkan Solo, Bank QNB akan menggenjot sektor kredit UMKM.
Solopos.com, SOLO — PT Bank QNB Indonesia Tbk (Bank QNB Indonesia) melakukan ekspansi bisnis dengan mendirikan kantor cabang baru di Solo, Kamis (18/2/2016).
Bank setempat juga berencana memperkuat bisnis dengan menggandeng Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di daerah untuk menyalurkan kredit untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Chief Business Director Bank QNB Indonesia, Azhar Abdul Wahab, menuturkan Kota Solo dipilih karena memiliki potensi bisnis yang bagus.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) Solo, survei kegiatan dunia usaha (SKDU) menunjukkan hal yang positif pada triwulan pertama karena indeks penjualan riil (IPR) Januari naik dari 12,8% menjadi 122,99% dari bulan sebelumnya.
Kenaikan itu mencerminkan Solo memiliki perkembangan yang pesat dan memiliki arus bisnis yang kuat. Selain itu, bank setempat memiliki beberapa nasabah besar yang berdomisili di Solo.
“Kota Solo merupakan kawasan kota industri dan sangat berpotensi. Solo juga bukan daerah baru karena kami memiliki beberapa nasabah besar di sini. Diharapkan bisa meningkatkan pelayanan dan memberikan kemudahan bagi nasabah,” katanya saat ditemui Solopos.com di bank setempat, Kamis (18/2/2016).
Dia yakin pendirian kantor cabang ke-50 ini mampu mendongkrak bisnis Bank QNB. Tercatat, hingga akhir 2015 pertumbuhan total aset mencapai 24% atau menjadi Rp25,8 triliun ketimbang 2014 yang mencapai Rp20,8 triliun. Dia berharap capaian aset Bank QNB pada 2016 ini bisa di atas rata-rata pertumbuhan bank nasional.
Sementara, pada semester II 2016, Bank QNB berencana menggandeng BPR di sejumlah daerah untuk menyalurkan kredit UMKM. Hal ini dilakukan sebagai wujud kepedulian untuk memajukan UMKM yang ada di daerah.
Tahun ini, Bank QNB mengalokaskan dana sekitar 10% untuk kredit UMKM. Alokasi tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 5%.