News
Rabu, 18 Februari 2015 - 02:20 WIB

PERBANKAN JOGJA : BTN Syariah Kejar Pertumbuhan 25%

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbankan syariah. (topnews.in).

Perbankan Jogja, yakni BTN Syariah optimis dapat tumbuh 25%

Harianjogja.com, JOGJA- Unit Usaha Syariah PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Jogja tahun ini mengejar target pertumbuhan 25%. BTN Syariah masih menfokuskan diri di sektor pembiayaan perumahan (KPR) dengan target penyerapan sebesar Rp180 miliar.

Advertisement

Debuty Branch Manager BTN Syariah Jogja Fajar Setyo Nugroho mengatakan, pencapaian selama 2014 bank BUMN tersebut cukup baik. Selama 2014, pembiayaan BTN Syariah tumbuh 24% dibandingkan 2013. Pada 2014 lalu, pencapaian untuk pembiayaan perumahan sebesar Rp150 M. Sementara, untuk dana pihak ketiga (DPK) pada 2014, bank ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 15%.

“Tahun ini kami menargetkan Rp180 M untuk sektor pembiayaan dan Rp70 M untuk DPK,” ujar Setyo di sela Kegiatan Satu Dekade BTN Syariah Jogja, Senin (16/2/2015).

Advertisement

“Tahun ini kami menargetkan Rp180 M untuk sektor pembiayaan dan Rp70 M untuk DPK,” ujar Setyo di sela Kegiatan Satu Dekade BTN Syariah Jogja, Senin (16/2/2015).

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, BTN Syariah masih memfokuskan diri untuk pembiayaan perumahan (KPR). Menurut Setyo, masyarakat umumnya menyukai perumahan tipe 36 ke atas. Di DIY, misalnya, nasabah sudah meminati rumah-rumah tipe komersial dibandingkan rumah-rumah tipe subsidi. Untuk daerah sekitar DIY, seperti Magelang, Klaten dan Purworejo, termasuk Gunungkidul dan Wates masih didominasi perumahan subsidi tipe 27 dan 36.

“Tahun lalu, pencapaian untuk pembiayaan rumah subsidi sebesar Rp75 M atau 50 persen dari yang kami targetkan dengan NPL di bawah 1,5 persen,” tandasnya.

Advertisement

“Kami juga memiliki 15 unit outlet BTN konvensional yang bisa melayani nasabah BTN Syariah. Untuk kredit UMKM kami hanya menyediakan 10-15 persen. Porsinua kecil karena kami lebih fokus ke perumahan,” ujarnya.

Untuk mencapai target yang diberikan, pihaknya bertekad meningkatkan kecepatan proses pelayanan para nasabah. Misalnya, untuk sektor pembiayaan jika semua persyaratan mencukupi, maka dalam tiga hari akan disetujui.

“Sebaliknya, kalau persyaratan tidak lengkap, tentu kami tunggu proses persyaratannya diperlengkap. Harga rumah bersubsidi tahun lalu sebesar Rp123 juta,” ujar Setyo.

Advertisement

Apalagi, bunga KPR yang diberikan cukup murah, sebesar 8% untuk perumahan subsidi dan 12% untuk perumahan komersial. Untuk itulah, BTN Syariah menyasar nasabah-nasabah yang penghasilannya di bawah Rp2,5 juta per bulan untuk perumahan bersubsidi.

“Berbeda dengan bank-bank konvensional, bunga yang dibebankan kepada nasabah Fix sejak dari awal hingga jatuh tempo, tidak berubah. Angsuran tetap ini memberi keuntungan untuk nasabah. Selain, kami juga akan melakukan pendekatan dengan kegiatan pameran properti untuk KPR,” katanya.

Sementara, Unit Head Marketing BTN Syariah Jogja Diani Wahyu Setyanti mengatakan, pada perayaan HUT 10 tahun BTN Syariah pihaknya mengundang khusus para nasabah prima untuk diberi souvenir.

Advertisement

“Untuk satu dekade ini, BTN Syariah akan memberikan pelayanan prima bagi para nasabah, baik nasabah pembiayaan maupun dana. Hingga saat ini, jumlah nasabah pembiayaan kami di KPR mencapai 4.000-5.000 nasabah,” panitia pelaksana Perayaan Satu Dekade BTN Syariah Jogja itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif