SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/detikcom)
SOLO—Perbankan di Solo mulai siap-siap menambah pasokan dananya di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) sepanjang bulan Puasa hingga Lebaran.
Penambahan dana pasti dilakukan untuk mengantisipasi tingginya penarikan uang tunai dari masyarakat mengingat naiknya kebutuhan
masyarakat saat Ramadan dan Lebaran. Bank Indonesia (BI) Solo memprediksi kebutuhan uang tunai melalui ATM akan meningkat dua hingga empat kali lipat.
Pemimpin BNI Slamet Riyadi, Azwir Sanur menyampaikan persiapan penambahan dana di ATM sudah mulai dilakukan pihak manajemen BNI. “Sudah kami persiapkan. Kira-kira untuk pengisian dana di ATM bisa naik sampai dua kali lipat,” kata Azwir, kepada Solopos.com, Jumat (20/7/2012).
Di Soloraya, BNI memiliki 120 unit ATM. Azwir mengatakan, BNI akan meningkatkan pemantauan terhadap ATM agar tidak terjadi kekosongan uang. Terutama di lokasi-lokasi strategis, seperti di daerah perbatasan.
Deputi Pemimpin BI Solo Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern (SPMI), Tigor Silalahi mengatakan saat ini bank-bank mulai menarik dana dalam jumlah besar untuk kebutuhan ATM mereka. Hal ini terlihat dari pecahan yang diminta oleh bank. “Biasanya, kalau untuk ATM maka bank akan minta uang pecahan Rp50.000 atau Rp100.000,” kata Tigor.
Dia menyebutkan, di Soloraya ada 997 unit ATM yang terdiri dari 876 unit ATM pecahan Rp50.000 dan 121 unit ATM untuk pecahan Rp100.000. Tigor menyampaikan, permintaan uang tunai selama bulan Puasa hingga Lebaran dipastikan meningkat. BI sendiri sudah berkoordinasi dengan bank-bank terkait kebutuhan dana selama Puasa dan Lebaran.
“Untuk ATM-ATM di tempat strategis, penambahan dana bisa meningkat sampai empat kali lipat. Di tempat yang tidak strategis, paling
meningkat hanya dua kali lipat,” paparnya.
