News
Kamis, 21 Februari 2013 - 13:12 WIB

PERANGKO: Penjualan Terus Menurun, PT Pos Tetap Cetak Perangko

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perangko

Ilustrasi perangko

JAKARTA — PT Pos Indonesia (Persero) hingga saat ini tetap mencetak perangko untuk surat menyurat, meskipun penjualan terus menurun karena munculnya surat elektronik.

Advertisement

Direktur Ritel dan Properti Pos Indonesia Setyo Riyanto menunturkan, pencetakan perangko bertujuan menunjukkan eksistensi atau kedaulatan NKRI daripada unsur bisnisnya karena perangko bisa tersebar hingga pelosok dunia.

“Ini lebih kepada tanda kedaulatan negara maka dari itu diterbitkan perangko,” tutur Setyo dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (21/2/2013).

Tahun ini, Pos Indonesia telah meluncurkan 2 seri perangko yakni bertema imlek dan keraton Ratu Boko. Penerbitan seri kedua dilangsungkan Rabu (20/2/2013) kemarin di Jakarta dan merupakan seri kedua dari target 15 seri yang diluncurkan di 2013.

Advertisement

Target penjualan perangko, 60% ditujukan untuk keperluan koleksi (filateli) di dalam dan luar negeri serta 40% keperluan surat menyurat.

“Prediksi pendapatan 60% koleksi dan 40% surat menyurat. Itu (pendapatan perangko) kurang dari 3% pendapatan Pos Indonesia,” tambahnya.

Pada tahun naga air ini, Pos Indonesia menargetkan bisa meraup pendapatan Rp 28 miliar atau naik Rp 4 miliar dari penjualan perangko saja.

Advertisement

“Pendapatan dari perangko sangat kecil. Ini bisnis legacy (warisan) di Pos. Pendapatan perangko di 2012 sebesar Rp 24 miliar dari Rp 3,4 triliun total penjualan Pos di 2012,” cetusnya.

Selain itu, ke depan Pos Indonesia akan mengembangkan perangko khusus dengan nomor seri dan barcode. Sehingga hal tersebut bisa memudahkan ketika pengirim ingin melacak suratnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif