Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Jakarta– Adanya beda pernyataan antara mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring dengan Sekjen partai itu, Anis Matta, semakin memperlihatkan bahwa PKS sudah tidak kompak lagi.
Demikian dikatakan Pengamat Politik dari Charta Politika, Bima Arya, di sela acara Innovative Leaders’ Forum 7 “Modernisator Politik”, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (29/1).
“PKS terkenal sebagai partai yang solid, tapi sekarang semakin telanjang apa yang
ditunjukkan ke publik,” kata Bima Arya.
Menurutnya, dalam tubuh PKS saat dihinggapi faksi-faksi yang tajam dari dua perbedaan sikap partai tersebut, antara faksi pragmatis dengan faksi pendukung pemerintah. “Kalau Anis Matta, kelihatanya dia punya skenario dengan partai lain,” kata Bima.
PKS, sambungnya, tak mampu menutupi adanya perpecahan atau semacam pengelompokkan faksi yang kuat dalam partainya. “Semakin tampil ke muka dan tidak mampu mengendalikan faksi,” imbuhnya.
Menyikapi persoalan itu menurut dia, mekanisme pembuat keputusan di PKS harus diperjelas. “Kalau PKS kan mekanismenya melalui dewan syuro. Dewan syuro sikapnya apa?” tukas dia.
Inilah.com/isw