SOLOPOS.COM - Ilustrasi penembakan (JIBI/Solopos/Reuters)
Tak semua pelaku perampokan Pondok Indah berinisiatif menyerang korban. Pernah 8 tahun menjadi sopir korban, seorang pelaku tak tega ikut menyandera.
Solopos.com, JAKARTA — Dalam prarekonstruksi perampokan Pondok Indah yang digelar hari ini, Selasa (13/9/2016), terungkap bahwa salah seorang tersangka berinisial CH justru merasa tak enak hati. CH mengakui bahwa korban, Asep Sulaeman, merupakan orang baik.
Saat reka ulang, terungkap bahwa dia tidak mau ikut beraksi dalam perampokan pada Sabtu (3/9/2016) itu. CH memilih untuk tetap berada dalam mobil yang diparkir tidak jauh dari rumah korban. CH yang pernah menjadi sopir Asep selama 8 tahun atas penugasan Exxon Mobil itu mengatakan mantan bosnya tersebut merupakan orang baik.
“CH ini hanya menunggu di dalam mobil di saat teman-teman lainnya melakukan perampokan. CH bilang Pak Asep itu orangnya baik. Ia tidak mau jadi eksekutor dalam perampokan itu,” ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F. Kurniawan, Selasa (13/9/2016).
Namun, menurut Hendy, besarnya iming-iming dari tersangka utama, Adhi John (AJ), membuat CH akhirnya mau ikut dalam aksi perampokan tersebut. CH pun kini harus berurusan dengan kasus tersebut meski bukan inisiator. Baca juga: Adhi John Ancam 4 Rekannya Pakai Senjata.
Hari ini, Selasa (13/9/2016), Polda Metro Jaya melakukan prarekonstruksi kasus penyanderaan atas keluarga Asep Sualeman yang merupakan eks pejabat Exxon. Menurut polisi, niat untuk merampok timbul setelah AJ mengetahui bahwa Asep mendapatkan uang pensiun senilai miliaran rupiah.
Namun, hal ini dibantah oleh pengacara AJ, Bambang Sunaryo, yang mengatakan kasus ini dilatari masalah pribadi antara AJ, Asep, dan istrinya. “Tidak mungkin orang simpan uang miliaran dibawa pulang ke rumah,” katanya. Baca juga: Pengacara Adhi John Ungkap Keterlibatan Istri Korban.