News
Kamis, 1 Oktober 2015 - 19:30 WIB

PERAMPOKAN BOYOLALI : Anggota Brimob dan TNI Rampok Rp4,8 Miliar di Ampel Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penembakan (JIBI/Solopos/Dok.)

Perampokan Boyolali ini dilakukan seorang anggota Brimob dan dua anggota TNI terhadap mobil pengangkut uang.

Solopos.com, SEMARANG — Petugas gabungan Polda Jawa Tengah dan Kodam IV/Diponegoro meringkus anggota Brimob dan dua anggota TNI pelaku perampokan mobil perusahaan jasa pengangkut uang PT Advantage senilai Rp4,8 miliar.

Advertisement

Mereka adalah Brigadir Polisi Supriyanto (anggota Brimob Polda Jateng), Sersan Satu TNI Isaac dan Sersan Satu TNI Trisna (keduanya anggota Detasemen Intel Kodam IV/Diponegoro). Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol. Nur Ali mengatakan penangkapan pelaku perampokan berkat kerja sama antara Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro.

“Ini [penangkapan] kerja sama Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro. Pelaku ditangkap di Jogja dan Semarang,” katanya kepada wartawan di Mapolda Jateng, Kamis (1/10/2015).

Advertisement

“Ini [penangkapan] kerja sama Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro. Pelaku ditangkap di Jogja dan Semarang,” katanya kepada wartawan di Mapolda Jateng, Kamis (1/10/2015).

Dari tangan tersangka disita barang bukti antara lain sepeda motor Suzuki Ninja 250 cc dengan pelat nomor H 5153Q serta uang tunai senilai Rp4,8 miliar.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol. A. Liliek Darmanto menjelaskan penangkapan para pelaku bermula dari laporan perampokan mobil PT Advantage yang sedang membawa uang tunai sekitar Rp4,8 miliar.

Advertisement

Setelah mengumpulkan uang di sejumlah tempat di Solo antara lain, Time Zone Solo Grand Mal, Lottemart, Centro dan Starbucks di Mal Paragon, Trihamas Finance, CIMB Niaga, Bank Permata Klewer, Bank Permata Solo Baru, Bank Permata Urip Sumoharjo dan mampir ke Kantor Advantage Solo, mereka kembali ke Semarang.

Saat perjalanan pulang menuju Semarang mobil singgah ke Dukuh Ngabean, Candi Ampel, Boyolali, untuk menagih uang senilai Rp3,5 juta dari seseorang bernama Ngatimin. Saat berhenti di tempat itu, Supriyanto menodongkan senjata terhadap Frendy serta mengikatnya.

Dibantu temannya, Supriyanto memindahkan uang Rp4,8 miliar ke sebuah mobil serta kabur. ”Dari hasil penyelidikan, [aparat] menangkap Isaac ketika hendak menuju ke Semarang,” kata Liliek pada gelar perkara di Mapolda Jateng, Kamis (1/10/2015).

Advertisement

Selanjutnya, petugas gabungan Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro menangkap Trisna di sebuah tempat di Bandungan, Kabupaten Semarang, dan Supriyanto di Jogja. Dari tangan Isaac disita uang tunai senilai Rp1,3 miliar, dari tangan Trisna uang tunai senilai Rp1 miliar, dan dari tangan Supriyanto disita uang tunai Rp2,5 miliar.

”Jadi total uang tunai yang disita dari tiga pelaku Rp4,88 miliar. Padahal menurut laporan pihak Advantage total uang yang dirampok Rp5,5 miliar. Kami masih melakukan pencarian sisanya,” beber Liliek.

Dia menambahkan masih melakukan penyelidikan tentang peran serta hubungan antara tiga pelaku. ”Untuk pelaku dari TNI penanganannya diserahkan ke Kodam IV/Diponegoro,” imbuhnya.

Advertisement

Kepala Penerangan Kodam IV/ Diponegoro Letkol (Inf) Zainul Bahar menyatakan dua anggota TNI pelaku perampokan masih diperiksa di kesatuannya Detasemen Inteljen. ”Dua oknum itu [Sersan Satu Isaac dan Sersan Satu Trisna] adalah anggota kesatuan Detasemen Intelijen Kodam IV/Diponegoro,” ungkap dia.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, imbuh dia, dua oknum TNI tersebut akan diserahkan kepada Polisi Militer Kodam,” Mengenai keterlibatan mereka masih didalami,” tandas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif