News
Senin, 28 Februari 2011 - 13:28 WIB

Perajin cobek lereng Merapi susah cari batu

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN: Banyaknya batu yang dimuntahkan dari perut Merapi bukan berarti perajin batu kebanjiran bahan baku. Batu untuk membuat cobek justru sulit diperoleh karena bahan baku bukan yang berasal dari batu kali.

Perajin cobek di Plosokerep, Umbulhajo, Cangkringan mengaku pasca erupsi Merapi sulit mendapat bahan baku. Pasalnya batu yang dipakai adalah bebatuan yang sudah tertimbun tanah bertahun-tahun.

Advertisement

“Setelah erupsi memang sulit dapat bahan baku karena yang ada di kali itu untuk bahan bangunan, bukan batu untuk membuat cobek,” kata salah satu perajin, Wignyo Sutrisno kepada Harian Jogja, Sabtu (26/2).

Meski sulit, perajin yang berjumlah 10 orang di dusun tersebut lambat laun sudah bisa mendapatkan bahan dari dusun Petung, Kepuharjo, Cangkringan. Bedanya antara batu kali dan batu bahan baku cobek adalah tingkat kekerasan batu.

Asumsinya, jika menggunakan batu dari dalam tanah, dalam satu hari bisa membuat lima cobek, namun jika menggunakan bahan baku dari batu kali, sehari hanya bisa menyelesaikan satu cobek. Cobek ukuran kecil dihargai Rp7.500, ukuran besar Rp45.000, sementara lumpang berikut alu Rp30.000.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Advertisement

Foto Kerajinan Cobek (Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif