News
Kamis, 5 Juli 2012 - 14:12 WIB

PENYERAPAN ANGGARAN: Ada Tiga Kementerian 'Termalas' Menyerap Anggaran

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/detikcom)

JAKARTA- Sampai Mei 2012, total penyerapan anggaran pemerintah yang diserap 86 Kementerian/Lembaga (K/L) baru mencapai 23,67% dari Rp 511 triliun yang disediakan. K/L mana saja yang paling rendah penyerapan anggarannya?

Advertisement

Dikutip dari situs Sekretariat Kabinet (Setkab), Kamis (5/7/2012), Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Firmanzah menyatakan, ada tiga kementerian yang penyerapan anggarannya rendah hingga triwulan I-2012, yaitu:

Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) hanya 1,36%
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) 2,29%
Kementerian ESDM 7,16%

“Realisasi belanja Kementerian/Lembaga Non Badan Usaha Negara hingga triwulan I-2012 didominasi oleh BKKBN 38,13%, BPKP 34,63%, Kementerian Pertahanan 32,65%, dan Kementerian Pertanian 31,36%. Sementara kementerian yang penyerapan belanjanya rendah sampai triwulan I adalah Kemenpera 1,36%, Kemenpora 2,29%, dan Kementerian ESDM 7,16%,” tutur Firmanzah.

Advertisement

Sementara dari data Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), rata-rata penyerapan anggaran seluruh Kementerian/Lembaga masih 17,62%.

Presiden SBY selalu menginstruksikan percepatan penyerapan anggaran, dengan jalan membenahi aturan (termasuk Perpres Nomor 54 Tahun 2010), dan pemberian reward dan pusnishment bagi Kementerian/Lembaga terkait kinerja penyerapan anggaran.

Dirjen Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan, Agus Suprijanto pernah menyampaikan realisasi penyerapan belanja modal hingga akhir semester I-2012 baru tercatat sebesar Rp 30,6 triliun atau 18,2% dari target APBN-P 2012 yang sebesar Rp 168,85 triliun. Jumlah ini masih lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai 16,8%.

Advertisement

Penyerapan belanja pegawai tercatat Rp 104,1 triliun atau sekitar 44% dari target Rp 212,24 triliun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif