News
Minggu, 3 November 2013 - 05:30 WIB

PENYADAPAN AS : Wartawan Jerman Boikot Google dan Yahoo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Google dan Yahoo

Solopos.com, FRANKFURT – Dua situs pencari terbesar dunia, Google dan Yahoo kena imbas isu penyadapan yang dilakukan intelejen Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Sejak Jumat (1/11/2013) serikat jurnalis Jerman memberlakukan boikot terhadap dua situs itu.

Dilansir Reuters, Jumat (1/11/2013), juru bicara The German Federation of Journalists, Michael Konken mengumumkan serikat pekerjanya menganjurkan wartawan untuk menghindari penggunaan Google dan Yahoo untuk berkomunikasi.

Advertisement

Konken khawatir, upaya penyadapan yang dilakukan U.S. National Security Agency (NSA) dan Britain’S GCHQ juga ‘menginfeksi’ surat elektronik dan situs komunikasi wartawan-wartawan.

” The German Federation of Journalists menganjurkan wartawan untuk menghindari sampai pemberitahuan lebih lanjut penggunaan mesin pencari dan layanan email dari Google dan Yahoo dalam komunikasi data digital,” katanya.

Imbauan ini adalah reaksi dari pemberitaan penyadapan NSA yang dilakukan melalui jaringan komunikasi Google dan Yahoo.

Advertisement

“Pencarian yang dilakukan jurnalis dan kegiatan mereka dengan narasumber seharusnya dirahasiakan,” kata Konken.

Pemerintah Jerman pekan lalu meradang dan mengatakan memiliki bukti bahwa ponsel Kanselir Angela Merkel telah dipantau oleh intelijen AS. Padahal negara ini tergolong memiliki salah satu undang-undang privasi paling ketat di dunia.

Washington Post, Rabu (30/10/2013) seperti dikutip The Telegraph mengungkap Dinas Keamanan Nasional Amerika Serikat telah menyadap sejumlah tautan komunikasi utama dari pusat data Yahoo dan Google di seluruh dunia.

Advertisement

Dikutip dari dokumen petinggi NSA Edward Snowden penyadapan itu memungkinkan NSA mengumpulkan data dari ratusan hingga jutaan akun pengguna, termasuk warga AS.

Pihak Google dan Yahoo mengaku tidak terlibat dengan aksi penyadapan ini.
Raksasa provider telekomunikasi Jerman, Deutsche Telekom menyatakan keinginan mereka bersatu ke perusahaan Jerman, United Internet, untuk bekerja sama melindungi lalu lintas internet lokal dari intervensi badan intelijen asing.

Kedua perusahaan raksasa ini akan memulai proyek pembuatan alat telekomunikasi khusus melalui media internet. Alat ini dikatakan lebih “steril” dibanding Google dan Yahoo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif