News
Rabu, 18 Juni 2014 - 16:10 WIB

PENUTUPAN DOLLY : Dolly Makin Tegang Jelang Deklarasi Penutupan

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah perempuan aktivis Front Pekerja Lokalisasi (FPL) beraksi menolak rencana penutupan lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/6/2014) lalu. (JIBI/Solopos/Antara/Suryanto)

Solopos.com, SURABAYA — Menjelang pelaksanaan deklarasi penutupan lokalisasi Dolly yang sedianya digelar pada hari ini, Rabu (18/6/2014) pukul 18.00 WIB di Gedung Islamic Centre Surabaya, ratusan warga setempat memblokade jalan menuju kawasan prostitusi.

Dari pengamatan Bisnis/JIBI, sejak Selasa (17/6/2014) malam, warga dan pekerja lokalisasi yang menolak penutupan sudah berjaga-jaga di posko perlawanan di Jl. Jarak. Begitu pula dengan petugas polisi yang sudah siaga sejak malam hingga siang ini.

Advertisement

Sekitar pukul 12.14 WIB, warga yang mengenakan kaos hitam bertuliskan Front Pekerja Lokalisasi (FPL) dan ikat kepala bertuliskan “Barisan Bintang Merah” itu sempat mengusir aparat kepolisian yang tengah berjaga di Jl. Dukuh Kupang atau sekitar 200 meter dari lokasi deklarasi.

Petugas polisi dan warga itu sempat terjadi adu mulut. Dua truk polisi pun memilih mundur atau sedikit menjauhi wilayah lokalisasi agar tidak terjadi bentrokan. Akibat keramaian tersebut, Jl. Dukuh Kupang yang menghubungkan Jl. Mayjen Sungkono dan Jl. Diponegoro itu sempat macet dan membuat pengguna jalan yang melintas memilih untuk berbalik arah.

Hingga saat ini, jalan kembali normal. Namun sejumlah petugas polisi masih tetap berjaga di beberapa titik tepat di depan Keluarahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif