News
Kamis, 5 Januari 2012 - 06:02 WIB

Penumpang BST dari Bandara Belum Memuaskan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO – Meski telah memasuki bulan ke delapan, jumlah penumpang Batik Solo Trans (BST) dari Bandara Adi Soemarmo masih di bawah target.

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Advertisement
Semula, pihak Damri selaku pengelola BST mematok target jumlah penumpang dari bandara mencapai 200 orang/hari. Namun, saat ini jumlah penumpang hanya 70-100 orang/hari, atau hanya 50% target. Kepala Unit Perum Damri Solo, Sutaryadi, mengatakan jumlah penumpang dari bandara masih sangat kecil. Walaupun harga tiket dipatok Rp 7.000, lebih mahal daripada penumpang di luar bandara yang hanya Rp3.000, dia memastikan Damri masih merugi.

“Jumlah penumpang dari bandara sudah naik dari 60-80 orang/hari menjadi 70-100 orang/hari. Tapi masih jauh di bawah target kami,” ungkap Sutaryadi saat dihubungi Espos kemarin.

Terkait hal itu, dia menegaskan tahun 2012 akan ada penataan kawasan bandara, termasuk akses keluar masuk BST. Selama ini, BST tidak bisa mendekati pintu kedatangan penumpang. BST masih harus parkir menunggu penumpang di titik yang cukup jauh dari pintu kedatangan, sehingga calon penumpang terkadang enggan berjalan kaki menuju lokasi BST. Sutaryadi berharap pascapenataan itu, BST bisa menjemput penumpang langsung di pintu kedatangan.

Advertisement

Sementara itu, secara umum jumlah penumpang BST terus mengalami peningkatan. Saat kali pertama jalan, jumlah penumpang hanya 14 orang/rit. Belakangan jumlah penumpang terus naik menjadi 20 orang/rit di November dan 22 orang/rit di akhir tahun. Bahkan, selama momentum libur akhir tahun jumlah penumpang menyentuh angka 24 orang/rit. “Seharusnya bisa membawa 21 penumpang duduk, dan 20 penumpang berdiri. Sekarang memang belum maksimal,” ujar Sutaryadi.

Ke depan dengan tambahan lima bus, Sutaryadi berharap layanan kian membaik. Tambahan itu dipastikan mempersempit waktu tunggu bus dari 10-15 menit menjadi 7-8 menit.

Sementara itu General Manager PT Angkasa Pura Bandara Adi Soemarmo, Andri Iskandry, saat dimintai tanggapan mengaku belum dapat memastikan mengenai posisi titik mangkal BST di bandara. “Masih perlu dibicarakan, belum ada kepastian,” tandas dia.

Advertisement

JIBI/SOLOPOS/Tika Sekar Arum

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif