Solopos.com, JAKARTA — Pakar Kesehatan asal Amerika Seriket Faheem Younus menyebut penyebaran virus corona di Malaysia dua kali lebih cepat dibanding Indonesia. Adakah Indonesia bakal lebih mampu menundukkan Covid-19 ketimbang Malaysia mengingat menurut dokter AS itu virus corona lebih lambat menyerang Indonesia?
Faheem mengatakan setelah populasi di kedua negara disesuaikan, maka akan terlihat bahwa kecepatan penyebaran Covid-19 di Malaysia hampir dua kali lipat lebih cepat ketimbang Indonesia. “Buruk! Setelah menyesuaikan besaran populasi, Penyebaran Covid-19 di Malaysia hampir dua kali lipat dibanding di Indonesia,” kata Faheem lewat akun Twitter-nya sebagaimana dikutip Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Sabtu (10/7/2021).
Berdasarkan data yang diunggah Faheem, tercatat ada 155 orang yang terinfeksi dari 100.000 penduduk Malaysia. Sementara di Indonesia, dari 100.000 orang ada 77.000 yang terinfeksi.
Baca Juga: Tangkal Varian Delta, Pakar di India Sarankan Vaksinasi Covid-19 Anak
Baca Juga: Tangkal Varian Delta, Pakar di India Sarankan Vaksinasi Covid-19 Anak
Cuitan Faheem ini pun ditanggapi oleh warganet. Akun @TURngeyel menyebut bahwa angka tersebut bisa didapat karena tingkat tracing di Indonesia masih rendah.
“Tracing-nya di sini kurang loh dokter, yang bergejala aja banyak yg gak mau periksa. Trs yg udah ketahuan positif tp masih kelayapan juga banyak dok,” cuit akun tersebut.
Adapun, Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) menyampaikan status terkini kasus harian infeksi virus corona di Malaysia hingga 9 Juli 2021 pukul 12.00 waktu setempat mencapai 9.180 kasus atau 817.838 kasus kumulatif.
Baca Juga: Tak Mau Dikalahkan Tiktok, Instagram Kini Bukan Hanya Berbagi Foto
Bad! Once you adjust for the population size, COVID in Malaysia is spreading at almost double the speed of COVID in Indonesia. pic.twitter.com/hRvsdfigzS
Advertisement— Faheem Younus, MD (@FaheemYounus) July 10, 2021
Dirjen Kesehatan Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah menuturkan, untuk kasus sembuh sebanyak 5.713 kasus (731.193 kasus kumulatif, 89,4%), kasus impor tujuh kasus, kasus setempat 9.180 kasus, kasus aktif 80.665 kasus, di ICU 959 kasus dan yang memerlukan bantuan pernapasan 465 kasus.
Sementara itu, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 RI melaporkan penambahan 38.124 kasus positif Covid-19, Jumat (9/7/2021). Dengan penambahan tersebut, total kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 2.455.912 kasus.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos