News
Kamis, 31 Oktober 2019 - 11:57 WIB

Pentagon Rilis Video Serangan yang Tewaskan Pemimpin ISIS, Mencekam!

Newswire  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto udara yang menunjukkan tempat persembunyian Baghdadi di Idlib, Suriah sebelum diserang, Minggu (27/10/2019). (U.S. Department of Defense/Reuters)

Solopos.com, SOLO — Pentagon secara resmi merilis video serangan pasukan Amerika Serikat (AS) ke Idlib, Suriah, Minggu (27/10/2019), yang menewaskan Pemimpin Islamic State Iraq & Syria (ISIS) atau Negara Islam Irak & Suriah, Abu Bakar Al-Baghdadi.

Video itu dipublikasikan Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, Rabu (30/10/2019) waktu setempat. Video tersebut menunjukkan setiap serangan AS ke lokasi yang diklaim merupakan persembunyian Al-Baghdadi.

Advertisement

Berdasarkan video dari Pentagon yang diunggah di saluran Youtube VOA News, tampak seperti serangan udara menghujani beberapa gedung. Beberapa orang yang hendak melarikan diri pun tak luput dari ledakan.

Dilaporkan Reuters, Pentagon juga merilis video yang menunjukkan serangan-serangan udara terhadap sekelompok militan tak dikenal. Kelompok tersebut melepaskan tembakan ke arah helikopter-helikopter yang membawa pasukan AS ke lokasi persembunyian sang pemimpin ISIS.

Foto yang menunjukkan kondisi sebelum dan sesudah tempat persembunyian Abu Bakar Al-Baghdadi diserang juga dirilis. Tempat persembunyian itu dibombardir oleh amunisi militer AS usai operasi penyerbuan selesai dilakukan.

Advertisement

Video paling dramatis yang dirilis Pentagon menunjukkan kepulan asap hitam pekat membubung ke udara dari daratan, setelah militer AS membombardir tempat persembunyian Baghdadi.

"Terlihat mirip seperti area parkir, dengan banyak lubang besar," sebut Komandan Komando Pusat AS, Jenderal Marinir Kenneth McKenzie, yang mengawasi pasukan militer AS di Timur Tengah.

MeKenzie menyebut gagasan untuk meratakan tempat persembunyian Baghdadi dengan tanah bertujuan agar lokasi tersebut tak dijadikan tempat suci bagi pengikut Al-Baghdadi. "Itu hanya sebidang tanah," tegasnya.

Advertisement

Berikut video yang dirilis Pentagon dan diunggah di saluran Youtube VOA News:

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif