News
Senin, 12 Juli 2021 - 13:05 WIB

Penjelasan Pemerintah soal Vaksinasi Berbayar: Hanya Bagi yang Mampu, yang Gratis Tetap Tersedia

Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekretaris Penanganan Covid-19, Raden Pardede. (detik.com)

Solopos.com, SOLO — Pro kontra vaksinasi berbayar berlabel vaksinasi gotong royong individu terus bergulir. Sejumlah pihak menyatangan penolakan mereka pada komersialisasi vaksin, di antaranya epidemiolog UI Pandu Riono, ekonom Faisal Basri, YLKI, dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia.

Puncaknya, PT Kimia Farma yang diberi kewenangan pemerintah untuk mendistribusikan vaksin berbayar pun memutuskan menunda pelaksanannya. Sedianya program vaksinasi berbayar tersebut dimulai hari ini, Senin (12/7/2021).

Advertisement

Dengan banyaknya informasi yang beredar soal vaksin gotong royong individu ini, Sekretaris Eksekutfi Penanganan Covid-19, Raden Pardede, memberikan klarifikasi.

Baca Juga: Warga Negara Asing Kini Bisa Dapat Vaksin Gratis Pemerintah

Advertisement

Baca Juga: Warga Negara Asing Kini Bisa Dapat Vaksin Gratis Pemerintah

Melalui keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Senin, Raden Pardede mengatakan masih banyak informasi hoaks tentang adanya penetapan harga vaksin. Tentu hal ini akan berdampak dan memengaruhi psikologi masyarakat, sehingga enggan untuk vaksinasi.

“Program vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia merupakan inti pokok dari penyelamatan bangsa Indonesia. Pemerintah Indonesia selalu berusaha memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat mulai dari anak-anak hingga lansia. Negara bertanggung jawab menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Advertisement

Baca Juga: Banyak Ditentang, Kimia Farma Tunda Pelaksanaan Vaksinasi Berbayar

WNA Harus Bayar

Raden Pardede menyebutkan vaksin Gotong Royong diperuntukkan kepada karyawan perusahaan yang mampu membayar. Adapun sasaran lainnya program vaksinasi dapat diberikan kepada individu yang mau. Termasuk di airport atau pemegang paspor asing yang bertujuan supaya semua orang yang berada di Indonesia divaksinasi.

Namun tentu bagi WNA (warga negara asing), pilihannya hanya vaksin gotong royong yang berbayar. Sedangkan bagi WNI, vaksin program gratis tetap tersedia. “Bilamana pilihan masyarakat Indonesia ingin vaksin berbayar, silakan ikut vaksin gotong royong,” ujar Raden Pardede.

Advertisement

Lebih jauh, ia menjelaskan saat ini supply vaksin hingga akhir 2021 diperkirakan hingga 440 juta dosis. Vaksin tersebut dari berbagai merek seperti, Sinovac, astraZenega, Novavax, Pfyzer, Moderna.

Baca Juga: Kontroversi Vaksin Berbayar, Disebut Tindakan Biadab Tapi Didukung Hotman Paris

“Intinya pemesanan dan suplai vaksin, pemerintah memberikan gratis kepada masyarakat. Pemerintah mengajak penduduk Indonesia untuk mencapai imun komunitas atau Herd Immunity pada 2021. Dengan catatan kita semua mau divaksinasi. Karena fakta dilapangan sebagian masyarakat kita tidak mau divaksinasi.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif