SOLOPOS.COM - Ilustrasi durian Medan (JIBI/Solopos/Antara/Septianda Perdana)
Penipuan di Kulonprogo ini dilakukan dengan modus jual beli durian dengan harga miring.
Solopos.com, KULONPROGO — Ada saja modus penipuan, bahkan musim durian pun dimanfaatkan. Esti Lestari, warga Dusun Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo, tertipu ketika akan membeli durian melalui salah satu sosial media. Akibat penipuan ini, korban dirugikan hingga nominal Rp1,18 juta.
Korban sebelumnya tergiur oleh harganya yang murah dan kualitasnya yang terjamin. Namun setelah dilakukan transfer, durian tersebut tak pernah dikirimkan. Kasat Reskrim Polres Kulonprogo, AKP Anton, menjelaskan bahwa kini pihaknya sedang melacak keberadaan pelaku. “Mengaku namanya Hendrik Susanto, warga Medan,” ujarnya, Selasa (16/2/2016).
Ia menguraikan bahwa kasus penipuan dalam jual beli online ini memang marak terjadi. Anton menjelaskan jika selama ini penipuan seringkali meliputi motor, mobil, dan telepon selular (ponsel. Ia mengimbau warga agar berhati-hati jika terlibat dalam jula beli online, khususnya ketika akan melakukan transfer biaya yang akan dibayarkan.
Anton juga menjelaskan bahwa kasus semacam ini sulit untuk diselesaikan. Pasalnya, korban hanya memiliki nomor telepon dan nomor rekening si pelaku. “Tidak mudah untuk melacak transaksi perbankan,” ujarnya.
Ia meminta warga untuk tidak mudah terbujuk dan termakan iklan yang dijual secara online. Apalagi harga yang ditawarkan juga sangat murah dan di bawah harga pasar. Sebab sudah banyak laporan yang masuk, dan kebanyakan mereka memiliki jaringan.
“Kadang juga ada yang modus melalui SMS, dan mengabarkan menjadi pemenang undian,” terangnya. Modus penipuan ini juga kerap dilakukan dengan menebar kupon undian palsu.