Jakarta–Pembubaran paksa acara yang dihadiri tiga anggota DPRD dari PDIP di Banyuwangi, Jawa Timur, dicurigai cuma untuk menggembosi suara calon kepala daerah yang didukung PDIP. Sebab, jumlah kader PDIP di Banyuwangi cukup besar.
“Tadi saya dapat masukan ini dikaitkan Pemilukada. Motifnya untuk mengacaukan Pemilukada, penggebosan suara dari PDIP,” kata anggota FPDIP Eva Kusuma Sundari kepada detikcom, Jumat (25/6).
Eva enggan berspekulasi siapa pihak di balik pengusiran Ribka Tjiptaning Proletariat, Rieke Dyah Ayu Pitaloka, dan Nur Suhud, pada Kamis (24/6/), itu. Namun, ia meminta masyarakat agar tidak terkecoh.
“Pilkada itu suara PDIP sangat kuat. Jadi harapan saya, masyarakat tidak terkecoh oleh aksi-aksi tersebut,” harapnya.
Rieke Dkk diusir oleh massa FPI dari lokasi kunjungan kerja di Banyuwangi. Saat itu, mereka tengah menghadiri acara sosialisasi kesehatan. FPI menuding kegiatan tersebut hanyalah kedok dari temu kangen eks dan keturunan PKI. Sebab, peserta yang hadir banyak dari kalangan eks dan keturunan partai terlarang tersebut.
Pemilukada Banyuwangi akan digelar pada 14 Juli mendatang. PDIP mendukung pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko sebagai Cabub dan Cawabup. Ada empat pasangan lain yang bertarung dalam Pemilukada bulan depan itu.
dtc/rif