News
Rabu, 29 Februari 2012 - 22:00 WIB

Pengusaha Guyana Ingin DISTRIBUSIKAN ESEMKA

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mobil Esemka (dok)

Mobil Esemka (dok)

SOLO–Pengusaha Guyana, yang juga Konsul Kehormatan Indonesia di Guyana, Sheik Shakur Niamatali, menyatakan tertarik menjadi agen distribusi tunggal mobil Esemka di negaranya.

Advertisement

Dalam forum desmiminasi informasi mengenai potensi ekspor ke Suriname dan Guyana, yang dihelat Kementerian Luar Negeri di Hotel Solo Paragon, Rabu (29/2/2012), Niamatali menyatakan berminat melihat mobil bikinan siswa SMK Solo yang digadang menjadi mobil nasional Indonesia. Rencananya pengusaha itu akan menyambangi Solo Techno Park (STP) dalam dua hari kunjungan di Solo.

Bahkan, Niamatali pun berhasrat membawa pulang satu unit mobil Esemka untuk dijadikan contoh dalam rangka pengembangan diler resmi Esemka di Guyana. Menurutnya, di Guyana, mobil-mobil buatan negara produsen mobil dunia (Jepang dan Korea) seperti Toyota, Nissan serta Hyundai, telah banyak beredar di negara yang terletak di kawasan Amerika Selatan itu. Jika memang Esemka memiliki kualitas tak kalah bagus dengan produk-produk tersebut dan harganya terjangkau, peluang untuk menjual mobil Esemka di Guyana terbuka lebar.

“Produk-produk dari Indonesia sudah banyak ke luar negeri, termasuk di Guyana. Ternyata bukan hanya kuliner, Indonesia juga punya produk otomotif. Sangat bagus kalau itu bisa dipasarkan di Guyana,” terang Niamatali, melalui penerjemahnya di acara tersebut.

Advertisement

Sementara itu, keinginan Niamatali tersebut disampaikan secara langsung kepada Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Hardono. Saat ditemui seusai acara di tempat yang sama, Hardono menjelaskan Niamatali yang merupakan pengusaha besar di Guyana itu sangat tertarik terhadap produk Indonesia, termasuk mobil Esemka.

Konsul Kehormatan tersebut menyatakan ingin menjadi diler resmi Esemka untuk pendistribusian di Guyana. Tak tanggung-tanggung, kata Hardono, Niamatali telah menyiapkan sejumlah uang untuk membeli satu unit obil Esemka dan ingin dibawa langsung sekembali dari kunjungan ke Solo dua hari ini.

“Katanya mau bawa satu unit, langsung masuk kontainer untuk dibawa ke Guyana. Tapi kan tidak bisa langsung dibawa begitu saja. Antrean di lokal saja sudah 2.000 unit. Kami akan terus berkomunikasi dengan beliau untuk mewujudkan harapan itu,” janji Hardono. Sejauh ini, hubungan dua negara, Indonesia-Guyana, di bidang perdagangan telah terjalin baik. Namun masih perlu ditingkatkan.

Advertisement

(Tika Sekar Arum/JIBI/SOLOPOS)

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif