News
Kamis, 4 Juni 2015 - 15:55 WIB

PENGUNGSI ROHINGYA : Indonesia Masih Cari Orang Rohingya di Laut

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe, Aceh. (JIBI/Solopos/Antara/Irwansyah Putra)

Pengungsi Rohingya diperkirakan masih ada yang terkatung-katung di tengah laut.

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia masih akan terus melakukan upaya pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) terhadap pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang kemungkinan masih berada di wilayah laut Indonesia.

Advertisement

“Bagian dari kesepakatan joint statement di Putrajaya [Malaysia], kita masih lakukan SAR di wilayah laut kita. Jadi, operasi SAR masih dilakukan kalau masih ada pengungsi yang terkatung-katung di laut akan kita selamatkan,” kata Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri Andy Rachmianto di Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Selanjutnya, kata dia, para pengungsi yang masih ditemukan di tengah laut melalui operasi SAR yang dilakukan TNI Angkatan Laut akan diselamatkan dan dibawa ke penampungan sementara di Aceh Utara.

Advertisement

Selanjutnya, kata dia, para pengungsi yang masih ditemukan di tengah laut melalui operasi SAR yang dilakukan TNI Angkatan Laut akan diselamatkan dan dibawa ke penampungan sementara di Aceh Utara.

Menurut Andy, Indonesia dan Malaysia telah sepakat untuk menerima sekitar 7.000 pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang diperkirakan masih berada di tengah laut.

“Indonesia dan Malaysia sepakat menerima 7.000 imigran irregular yang diperkirakan masih ada di tengah laut dengan catatan ada dukungan internasional,” ujar dia.

Advertisement

Dalam pembangunan penampungan sementara itu, menurut dia, Indonesia tentu akan melibatkan dua badan utama internasional yang menangani masalah pengungsi dan imigran, yaitu Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM) dan Badan PBB untuk Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees /UNHCR).

“Kita melibatkan IOM dan UNHCR yang sejak awal kita libatkan untuk membantu penyelesaian masalah ini. Salah satu yang disiapkan adalah temporary shelter dalam menangani sebanyak 1.800 pengungsi yang ada di Aceh utara, Aceh timur dan Medan,” lanjut Andy.

Terkait masalah pergerakan pengungsi yang tidak lazim di wilayah Asia Tenggara itu, Pemerintah Indonesia terus mendorong berbagai pihak untuk turut berpartisipasi membantu dan memandang kejadian itu sebagai masalah kemanusiaan.

Advertisement

Indonesia mendapat dukungan dari beberapa negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengatasi masalah irregular migrant yang sedang terjadi di Asia Tenggara, terutama yang berhubungan dengan para pengungsi Rohingya dari Myanmar.

Menteri Luar Negeri Retno .LP. Marsudi, dalam Pertemuan Menlu OKI ke-42 secara khusus menyampaikan situasi darurat kemanusiaan di kawasan Asia Tenggara terkait dengan irregular migrant Rohingya dan Bangladesh.

Terkait hal itu, Pemerintah Indonesia mendapat apresiasi dan dukungan dari sejumlah negara OKI atas langkah yang telah diambil dalam menangani dan membantu para pengungsi Rohingya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif