News
Minggu, 11 Mei 2014 - 07:30 WIB

Pengobatan Tradisional Sukoharjo Raih Rekor Muri

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para penyelenggara memamerkan piagam dari Muri yang diserahkan di Hartono Mall Solo Baru, Sabtu (10/5/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO–Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) menganugerahkan piagam penghargaan kepada tiga penyelenggara pengobatan tradisional terbanyak di wilayah Sukoharjo. Karena mereka dinilai telah berhasil memecahkan rekor pengobatan tradisional terbanyak dari segi pasien dan metode.

“Selama ini yang dinilai biasanya hanya soal banyaknya pasien. Kalau soal ragam metode pengobatan kan belum pernah. Karena itu kami mengadakannya dengan ekspo dan seminar,” ujar Ketua Panitia Nusantara Traditional Healing Expo dan Seminar, Gus Minging ketika ditermui wartawan di sela-sela acara di Hartono Mall Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Sabtu (10/5/2014).

Advertisement

Menurut dia tiga penyelenggara yang mendapatkan piagam penghargaan atas pemecahan rekor Muri itu masing-masing Nakamura, Forum Pengobat Tradisional Nusantara dan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Mereka mendapatkan piagam penghargaan atas rekor pemrakarsa penyelenggara dan pendukung terapi pengobatan tradisional.

Mereka mendapatkan rekor dengan kategori pasien dan metode terbanyak dalam satu waktu. Berdasar catatan Muri, rekor tersebut sebagai rekor yang ke-6.481. Penyerahan penghargaan rekor Muri diserahkan Manajer Muri, Sri Widayati.

Sementara itu Ketua Panitia Pengobatan Tradisional Nusantara, Gus Minging menjelaskan ekspo pengobatan tradisional tersebut diikuti 28 peserta. Mereka berasal dari berbagai penjuru darah di Nusantara dan terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan ekspo herbal serupa.

Advertisement

Dari 28 peserta pengobatan tradisional dikategorikan menjadi 20 jenis pengobatan tradisional. Untuk jumlah pasien pihaknya megklaim setidaknya mencapai 1.000-an pasien yang hadir.

Sedangkkan Manajer Muri berharap dengan digelarnya acara semacam ini akan kian menggugah kecintaan masyarakat terhadap pengobatan tradisional. Karena pengobatan tradisional yang ada di Indonesia dinilai tak kalah hebat dengan pengobatan lainnya dari mancanegara.

“Semoga dengan kegiatan ini akan semain meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengobatan tradisional. Rekor ini tercatat di buku kami nomor 6.481,” ujar dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif