News
Senin, 11 Juli 2016 - 20:15 WIB

PENGIRIMAN BARANG SOLO : Jasa Ekspedisi Manfaatkan Armada Kecil

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan ekspedisi (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Pengiriman barang Solo, perusahaan ekspedisi barang memanfaatkan angkutan dengan armada lebih kecil.

Solopos.com, SOLO–Pelaku jasa ekspedisi menyiasati perpenjangan larangan operasional kendaraan angkutan barang dengan memanfaatkan armada yang lebih kecil. Hal ini supaya pelayanan tetap bisa dilakukan.

Advertisement

Pemerintah telah mengeluarkan surat edaran (SE) Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor 22/2016 tentang Pengaturan Lalu Lintas, Pengoperasian Kendaraan Angkutan Barang dan Penutupan Jembatan Timbang Selama Masa Angkutan Lebaran 2016. Hal tersebut dilakukan mengingat padatnya jumlah kendaraan di jalan raya.

Head of Regional JNE Jawa Tengah, Marsudi, mengatakan JNE telah mengantisipasi hal tersebut. Dia mengungkapkan Ramadan dan Lebaran serta peringatan hari besar lainnya, kebutuhan masyarakat untuk pendistribusian atau pengiriman barang meningkat tajam. Hal ini merupakan peak season bagi pengusaha jasa ekspedisi karena dipastikan volume pengiriman naik jika dibandingkan hari biasanya.

“Sejak awal, JNE sudah melakukan langkah-langkah untuk mempertahankan kualitas pelayanan prima. Aktivitas pengiriman tetap berjalan selama 24 jam di seluruh titik pelayanan meski hari libur. Salah satu prioritas yang dijalankan adalah menggunakan armada yang lebih kecil supaya tetap bisa melintas atau beroperasi guna mendistribusikan kiriman ke berbagai daerah,” ungkap Marsudi saat dihubungi Solopos.com, Senin (11/7/2016).

Advertisement

Menurut dia, JNE juga telah bekerja sama dengan seluruh maskapai penerbangan untuk booking Surat Muatan Udara. Hal tersebut dilakukan supaya seluruh pengiriman dapat berjalan dengan optimal. Sementara itu, Kepala Perwakilan Herona Express Solo, Pratiwi Adi Setyorini, mengatakan tidak terganggu dengan adanya perpanjangan larangan operasional angkutan barang tersebut. Hal ini karena jasa ekspedisi tersebut menggunakan kereta api untuk menjangkau berbagai wilayah.

“Herona tidak ada kendala dengan adanya perpanjangan larangan angkutan barang tersebut. Malahan, sejak sebelum Lebaran, ada limpahan dari jasa ekspedisi lain karena angkutan barang sudah dilarang dijalankan. Ada kenaikan sekitar 20%,” ujarnya secara terpisah.

Dia berharap kenaikan ini tetap berlanjut hingga setelah Lebaran kali ini. Meski begitu, dia mengaku belum ada pergerakan yang signifikan karena layanan jasa ekspedisi baru dibuka Senin. Namun dia mengatakan saat ini kebanyakan paket yang dikirimkan ke luar kota adalah garmen sekitar 75%.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif