News
Kamis, 20 Agustus 2015 - 18:30 WIB

PENGGUSURAN JAKARTA : DPRD Kecam Bentrok Kampung Pulo, Ahok: Itu Bukan Negarawan!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Penggusuran Jakarta, tepatnya di Kampung Pulo, yang diwarnai kerusuhan, membuat Ahok jadi sasaran kritik.

Solopos.com, JAKARTA — Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, M. Syarif, hari ini mengutuk tindakan aparat yang melakukan penertiban Kampung Pulo, Jatinegara, yang dinilai terlalu keras sehingga terjadi bentrokan dengan warga.

Advertisement

Namun demikian, menanggapi komentar anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta tersebut, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun turut angkat suara. Ahok itu menilai apa yang diucapkan Syarif tersebut bukan ucapan seorang negarawan, akan tetapi politisi.

“Jadi, Syarif itu kelasnya bukan negarawan, masih kelas politisi,” ujar Ahok, Kamis (20/8/2015).

Menurutnya, hal yang dilakukan M. Syarif itu menjadi salah satu penyebab hukum susah ditegakkan pascareformasi. “Jadi, saya kira itulah yang menyebabkan pasca reformasi kita susah menegakkan hukum karena banyak politisi seperti Syarif, yang penting dapat suara, walaupun melanggar aturan,” ujarnya.

Advertisement

Selain itu, lanjut Ahok, dirinya lebih mementingkan penegakan aturan dari pada memperoleh suara pendukung dan melanggar aturan. “Syarif lupa, saya gubernur. Enggak penting dapat suara, yang penting aturan ditegakkan,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif