SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SEMARANG — Perkembangan robotik di Indonesia sangat baik, di mana sejumlah perguruan tinggi (PT) telah mengembangkan bidang robot.
Demikian diungkapkan Asisten Deputi Iptek Industri Strategis Kementerian Riset dan Tekonologi, Ir Jajang Hasyim kepada wartawan seusai pembukaan Kontes Robot Nasional (KRN) 2013 di GOR Jaridiri, Jatingaleh, Semarang, Sabtu (8/6/2013).
Hanya saja, kata dia, robot-robot yang dihasilkan sampai sekarang belum bisa dimafaatkan untuk mendukung dunia industri di Tanah Air.
Padahal, ujar Jajang, dengan tenaga robot banyak hal yang bisa dikerjakan, terutama menyangkut pekerjaan-pekerjaan berbahaya.
”Pengecatan mobil di industri otomotif, bila dilakukan manusia berbahaya, demikian pula di industri pertahanan,” katanya.
Untuk itu, Kementrian Riset dan Teknologi, ujar Jajang, mendorong supaya pengembangkan robotik difokuskan mendukung industri.
“Sumber dana manusia (SDM) kita sudah mampu menghasilkan robot, hanya diperlukan sinergitas semua pihak mendukung robotik di Tanah Air yang bisa lebih bermanfaat,” bebernya.
Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Prof Edi Nursasongko, selaku tuan rumah KRN 2013, melalui kontes robot ini bisa dijadikan ajang tukar pengetahuan antarpeserta yang berasal dari mahasiswa sejumlah PT di Indonesia.
“Para peserta bisa saling bertukar bertukan pengalaman tentang teknologi robotik, sehingga lebih berkembang,” ujar dia.
Ketua Panitia Pelaksana KRN, Dr St Dwiarso Utomo, mengungkapkan sebanyak 100 tim dari 55 PT se-Indonesia mengikuti kontes ini.
Ada lima nomor yang diperlombakan, yakni kontes robot Indonesia (KRI) dengan tema Indonesia Hijau, kontes robot pemadam api Indonesia (KRPAI) beroda, KRPAI kaki, dan kontes robot sepak bola Indonesia (KRSBI), dan kontes robot seni Indonesia (KRSI).
“Pemenang KRI, KRPAI, KRSBI akan mewakili Indonesia ke ajang serupa tingkat internasional, sedang KRSBI hanya untuk meningkatkan seni Indonesia,” jelas dia.