News
Senin, 13 Oktober 2014 - 06:50 WIB

PENGEMBANGAN INDUSTRI : Maspion Siap Dirikan Kawasan Industri di Kendal

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Kanalsemarang.com, KENDAL—PT Maspion, salah satu perusahaan perkakas di Indonesia, bersiap mendirikan kawasan industri di Kabupaten Kendal dengan tahapan awal telah melakukan kajian pre feasibility study  atau studi kelayakan di wilayah barat Kota Semarang ini.

Advertisement

Bupati Kendal Widya Kandi Susanti mengatakan PT Maspion telah lama mengincar Kendal sebagai lokasi strategis untuk mengembangkan bisnisnya. Dia mengakui pihak Maspion meminta kepada Pemkab Kendal untuk menyediakan kawasan industri yang terpisah dengan Kawasan Industri Kendal (KIK) yang saat ini telah disiap untuk dibangun pabrik.

“Kami tawarkan [Maspion] untuk masuk ke wilayah kami. Rupanya mereka tidak mau karena menginginkan kawasan industri tersendiri, sekarang prosesnya masih pre-FS,” kata Widya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Jumat (10/10/2014).

Alasan Maspion menginginkan kawasan industri secara mandiri, kata Bupati Kendal, lantaran konsep kawasan itu akan dibentuk secara konvensional. Di samping itu, PT Maspion juga menginginkan desain pelabuhan secara mandiri atau tidak memanfaatkan Pelabuhan Kendal yang beroperasi pada bulan ini.

Advertisement

Di sisi lain, saat ini Kendal telah memiliki KIK seluas 2.700-an hektar yang merupakan perusahaan joint venture antara PT Jababeka dengan Sembawang Corporation Development Indonesia Pte. Ltd dari Singapura.

“Jadi wajar kalau konsep KIK sudah modern karena mengacu pada Singapura,” ujarnya.

Ketertarikan Maspion untuk mendirikan kawasan industri, kata Widya, karena mengganggap Kendal masih memiliki lahan yang memadai dengan lokasi strategis. Selanjutnya, Maspion akan mendirikan pabrik serta gudang dengan tujuan meningkatkan kapasitas produksi.

Advertisement

Perihal lokasi lahan kawasan industri baru dan besaran investasi, Widya belum bisa membeberkan secara lugas. Pihaknya khawatir akan banyak spekulan tanah untuk menaikkan harga guna keperluan kawasan industri.

“Yang jelas investasinya cukup besar, nanti saja kami beritahu lebih lanjut,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif