News
Sabtu, 12 Juni 2010 - 23:44 WIB

Pengamat : Tak perlu ada kenaikan tarif KA

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang–Pengamat transportasi dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Djoko Setijowarno, berpendapat bahwa tarif kereta api (KA) kelas ekonomi seharusnya tidak perlu dinaikkan, karena akan memberatkan rakyat kecil.

“Kalau PT KA dapat subsidi bahan bakar minyak (BBM), tarif kereta api tentu tidak perlu dinaikkan,” kata Djoko Setijowarno, di Semarang, Sabtu (12/6).

Advertisement

Djoko mengatakan, selama ini kereta api menggunakan BBM industri yakni Rp6.500 per liter. Sementara kendaraan pribadi roda empat justru yang menggunakan BBM subsidi.

“Kendaraan pribadi roda empat milik orang kaya menggunakan subsidi, sedangkan kereta api kelas ekonomi untuk rakyat kecil justru tidak disubsidi,” katanya.

Pemerintah pada semester kedua tahun ini berencana menaikkan tarif kereta api kelas ekonomi. Sebelumnya, Direktorat Perhubungan KA Kementerian Perhubungan mengusulkan kenaikan tarif kereta api kelas ekonomi dengan kenaikan antara 16 persen hingga 62 persen.

Advertisement

Usulan kenaikan tarif ekonomi tersebut mencakup lima jenis angkutan ekonomi KA yaitu KA jarak jauh 16 persen (Rp4.000-Rp8.500), jarak sedang 17 persen (Rp1.000-Rp5.500), jarak dekat 45 persen (Rp500-Rp2.000), Kereta Rel Diesel (KRD) 34 persen (Rp500-Rp1.500) dan kereta rel listrik (KRL) 62 persen (Rp500-Rp2.000).

Usulan kenaikan tarif tersebut disampaikan setelah dilakukan survei kemampuan membayar masyarakat beberapa bulan lalu dan hasilnya masyarakat mau membayarnya.

ant/rif

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif