News
Selasa, 25 Januari 2022 - 04:10 WIB

Pengamat: Politik Identitas PSI Bisa Jadi Bumerang

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Plt. Ketua Umum PSI Giring Ganesha tampil dalam podcast Deddy Corbuzier, Selasa (28/9/2021). (youtube)

Solopos.com, JAKARTA — Politik identitas yang jadi strategi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam berpolitik dapat menjadi bumerang bagi keberlangsungan partai.

Demikian dinyatakan pengamat politik dari Universitas Paramadina A. Khoirul Umam di Jakarta, Senin (24/1/2022).

Advertisement

Oleh karena itu, Umam mendorong PSI terutama Giring Ganesha sebagai ketua umun partai, dapat memberi kritik-kritik yang membangun daripada menyampaikan sindiran dan serangan vulgar kepada lawan politiknya.

“Giring sebagai Ketum PSI merasa serangannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa menghasilkan insentif elektoral dengan mengungkit isu politik identitas dan mengkritik tajam kinerja pemerintahan DKI Jakarta. Namun PSI dan Giring perlu mengantisipasi lebih cermat gaya serangan yang vulgar dan tidak simpatik itu berpotensi jadi bumerang bagi partainya,” kata Umam dalam pesan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Advertisement

“Giring sebagai Ketum PSI merasa serangannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa menghasilkan insentif elektoral dengan mengungkit isu politik identitas dan mengkritik tajam kinerja pemerintahan DKI Jakarta. Namun PSI dan Giring perlu mengantisipasi lebih cermat gaya serangan yang vulgar dan tidak simpatik itu berpotensi jadi bumerang bagi partainya,” kata Umam dalam pesan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Baca Juga: Jokowi dan Luhut Takkan Dikritik Giring Ganesha. Kenapa?

Giring dalam beberapa waktu terakhir kerap mengkritik kinerja Anies, terutama terkait dengan proyek Formula E.

Advertisement

Meskipun Giring tak menyebut langsung sosok itu, publik berspekulasi sindiran Giring tertuju kepada Anies.

Terkait gaya kritiknya itu, Umam menilai ada dua ancaman yang berpotensi akan dihadapi oleh PSI.

Baca Juga: Unggah Foto Nidji di JIS, Anies Baswedan Disebut Sindir Giring

Advertisement

“Pertama, ancaman hijrahnya simpatisan politik PSI. Kedua, (langkah itu dapat) menurunkan citra kualitas kinerja PSI di bawah kepemimpinan yang baru ini,” kata Umam.

Ia menambahkan bahwa gaya kritik PSI dan Giring terhadap lawan politiknya juga dapat membentuk sentimen negatif dari publik serta memunculkan kesan “kurang dewasa” dari para simpatisan partai.

“Itu bisa berdampak serius pada kepercayaan para donor politik yang selama ini mendukung PSI. Jika implikasinya pada melemahnya dukungan logistik, PSI berpotensi mengalami koreksi elektoral,” sebut Umam yang saat ini aktif menjabat Direktur Eksekutif IndoStrategic.

Advertisement

Jika suara pemilih untuk PSI turun, lanjut dia, harapan partai lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebanyak 4 persen pada Pemilihan Umum 2024 dapat tertunda lagi.

“PSI sebaiknya fokus pada model kritik yang tetap konstruktif dengan basis data yang akurat dan solid. Dengan demikian, publik bisa menilai bagaimana kualitas politik gaya anak muda berkualitas yang ingin diwakili oleh PSI,” kata Umam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif