Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Pelaksanaan tembak di tempat itu, lanjut Kapolda, tetap harus dilakukan sesuai prosedur, yakni didahului dengan memberikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali. ”Pelaksanaanya [tembak di tempat] juga tergantung kondisi di lapangan,” imbuhnya.
Lebih lanjut jenderal polisi bintang dua ini menyatakan, untuk mengamankan pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2012 mengerahkan 36.000 personil Polri. Didirikan pula 232 Posko polisi dan gabungan dengan TNI di sejumlah titik di setiap Polres se-Jateng.
Aparat polisi, kata Kapolda juga memberikan pengawalan secara estafet kepada pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Langkah pengawalan ini merupakan instruksi khusus dari Kapolri kepada jajaran kepolisian agar mengamankan para pemudik selama dalam perjalanan sampai ke tempat tujuan. “Polisi akan mengawal rombongan pemudik sepeda motor serta menyiapkan kantong-kantong parkir untuk beristirahat,” ujarnya.
Untuk meminimalisasi kecelakaan lalu lintas selama arua mudik dan balik Lebaran, Didiek menyatakan akan menindak tegas pemudik sepeda motor yang melanggar ketentuan. “Mereka harus memakai helm standar, tidak boleh berboncengan lebih dari dua orang. Berjalan di lajur kiri, dan menyelakan lampu utama di siang hari.”
Sementara Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Hardiono Saroso, manyatakan menyiapkan 8.000 personil TNI untuk membantu Polri dalam pengamanan Lebaran. ”Kami mendukung penuh Polda Jateng dalam mengamankan arus mudik dan arus balik Lebaran,” ujar dia.