News
Senin, 13 Juni 2016 - 14:25 WIB

PENEMBAKAN ORLANDO : Kecam Pembantaian, Tokoh Muslim AS: Kami Tak Menoleransi Ekstremisme!

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas melakukan penyelidikan di tempat kejadian penembakan di Orlando, AS. (Reuters/dailymail)

Penembakan di Orlando menewaskan sedikitnya 50 orang mendapat kecaman banyak pihak.

Solopos.com, FLORIDA – Penembakan massal di Orlando, Florida menuai kecaman berbagai pihak. Kecaman keras juga disampaikan kepala kelompok advokasi muslim ternama AS, Nihad Awad.

Advertisement

“Ini kejahatan karena kebencian. Murni dan sederhana. Kami mengecam itu sekeras mungkin,” tegas Awad yang memimpin Dewan Hubungan Islam-Amerika.

“Itu melanggar prinsip-prinsip kita sebagai warga Amerika dan sebagai muslim. Biar saya perjelas, kita tak punya toleransi untuk ekstremisme apapun,” imbuh tokoh muslim AS itu dalam konferensi pers seperti dilansir detikcom dari sebuah kantor berita, Senin (13/6/2016).

Badan Biro Investigasi Federal, FBI menyatakan bahwa pelaku penembakan, Omar Mateen diyakini telah menghubungi nomor telepon 911 dan menyatakan kesetiaan pada kelompok radikal ISIS, sebelum melancarkan aksinya di kelab malam khusus gay di Orlando pada Minggu, 12 Juni dini hari waktu setempat.

Advertisement

Mengenai hal itu, Awad menyatakan bahwa kelompok ISIS merupakan “penyimpangan”.

“Kalian (ISIS) tidak berbicara untuk kami. Kalian tidak mewakili kami. Kalian adalah penyimpangan, kalian melanggar hukum… mereka tidak mewakili keyakinan kami. Mereka tidak pernah menjadi bagian dari keyakinan yang indah ini,” tandasnya.

Menurut Awad, para pelaku serangan, termasuk penembakan di Orlando hanya ingin memecah-belah bangsa AS. Awad pun menyerukan para politisi untuk tidak memanfaatkan tragedi ini untuk kepentingan politis mereka.

Advertisement

“Dan bagi para politisi yang mencoba mengeksploitasi tragedi ini, kami meminta mereka menghormati para korban dan keluarga mereka. Ini bukan waktunya untuk mencetak poin. Ini bukan waktunya untuk mengeksploitasi ketakutan. Ini waktu untuk kesatuan dan keyakinan,” imbuhnya.

Penembakan di di kelab malam khusus gay di Orlando menewaskan 50 orang dan menyebabkan 53 orang lainnya luka-luka. Peristiwa ini disebut sebagai penembakan massal terburuk dalam sejarah AS.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif