News
Selasa, 14 Juni 2016 - 01:10 WIB

PENEMBAKAN ORLANDO : Bikin Merinding, Ini Isi SMS Terakhir Korban Penembakan Kelab Malam Gay

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas melakukan penyelidikan di tempat kejadian penembakan di Orlando, AS. (Reuters/dailymail)

Seorang korban tewas penembakan Orlando sempat mengirim pesan ke Ibunya.

Solopos.com, ORLANDO – Serangan teroris terjadi di Kota Orlando, Florida, Amerika Serikat (AS). Acara klub penyuka sesama jenis diberondong tembakan yang menelan korban jiwa hingga 50 orang.

Advertisement

Korban tewas, Eddie Justice, rupanya sudah tau bahwa nyawanya tak akan selamat. Eddie sempat kabur ke toilet perempuan bersama beberapa kawannya.

Dilaporkan Dailymail, Senin (13/6/2016), Eddie sempat mengirim pesan singkat (SMS) kepada ibunya, Mina Justice sebelum meninggal ditembak.

Advertisement

Dilaporkan Dailymail, Senin (13/6/2016), Eddie sempat mengirim pesan singkat (SMS) kepada ibunya, Mina Justice sebelum meninggal ditembak.

“Ibu aku mencintaimu. Sekarang sedang ada orang yang menembaki kami di klub,” tulis Eddie.

Pria 30 tahun itu meminta ibunya menghubungi polisi. Eddie, sambil tetap tenang mengirim sms, mengabarkan bahwa ajalnya sudah dekat karena pelaku mulai mendekati arah toilet.

Advertisement

Berdasarkan kesaksian lainnya, aksi Mateen sangat cepat dan cukup rapi. Saat pelaku masuk, Minggu (12/6/2016) pukul 02.02 waktu setempat, diperkirakan ada 320 orang sedang berada di klub homoseksual tersebut. Selang tiga jam setelahnya, baru polisi bersama tim SWAT berhasil menembak mati Mateen.

Saksi mata sekaligus korban selamat, Ricardo Negron, sedang nongkrong bersama kawan-kawannya di kelab malam bernama “Pulse” itu. Tiba-tiba seorang pria masuk membawa senjata api.

“Suasana kacau balau. Orang-orang di depan saya berjatuhan terkena peluru. Pelaku sepertinya sempat menembak ke atap ruangan sebab bola lampu berjatuhan menimpa kami,” kata Negron.

Advertisement

Mateen, 29, adalah warga negara AS keturunan Afghanistan yang tinggal di Kota Port St Lucie, Florida. Dia tidak punya catatan kriminal sebelumnya.

Aksi Mateen menembaki pengunjung kelab “Pulse” menewaskan 50 orang serta melukai 53 lainnya. Ini adalah penembakan massal terburuk sepanjang sejarah Amerika Serikat.

FBI menyatakan kemungkinan dia terpengaruh paham radikal. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan massal di Orlando, tapi kebenarannya belum bisa dipastikan saat ini.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Penembakan Orlando
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif