SOLOPOS.COM - Kicauan Joe Carton (twitter)
Penembakan Muslim di Chapel Hill menjadi berita yang cukup menghebohkan.
Solopos.com, NORTH CAROLINA – Situs microblogging Twitter pagi ini, Kamis (12/2/2015), diramaikan hashtag #ChapelHillShooting.
Tanda pagar ini rupanya dibuat sebagai bentuk protes atas media yang mengabaikan pembantaian tiga orang Muslim di kawasan Universitas North Carolina, Amerika Serikat (AS).
Diberitakan Aljazeera, Rabu (11/2/2015), tiga mahasiswa ditembak mati di rumah mereka oleh seorang pria bernama Craig Stephen Hicks, 46.
Diberitakan Aljazeera, Rabu (11/2/2015), tiga mahasiswa ditembak mati di rumah mereka oleh seorang pria bernama Craig Stephen Hicks, 46.
Pihak kepolisian mendapat laporan aksi penembakan pada pukul 19.15 Selasa malam dan menemukan tiga korban sudah tidak bernyawa.
Tiga korban Hicks adalah Deah Shaddy Barakat, 23, istrinya bernama Yusor Mohammad, 21, dan adik Yusor yang baru berusia 19 tahun, Mohammad Abu Salha.
Segera setelah mendengar kabar buruk ini, pihak keluarga dan teman korban berbagi di dunia maya foto-foto korban semasa hidup.
Dilaporkan Fox News, pelaku pembunuhan keji ini, Hicks, menyerahkan diri ke polisi tak lama setelah melakukan aksi kejinya.
The Independent melaporkan penembakan itu seperti sebuah eksekusi. Namun, polisi belum menemukan motif dari penembakan itu.
Dari penelusuran media, dua pekan sebelum penembakan, Barakat terlibat dalam perdebatan tentang konflik di Jalur Gaza, Palestina, melalui Twitter.
“ It’s so freaking sad to hear people saying we should “kill Jews” or “Kill Palestinians”. As if that’s going to solve anything SMH [Sungguh suatu kesedihan yang aneh mendengar orang mengatakan kita harus ‘membunuh Orang Yahudi’ atau ‘Bunuh orang Palestina’. Seolah cara itu akan menyelesaikan semuanya SMH],” cuit Barakat.
Kicauan ini langsung menjadi yang terpopuler di Twitter dengan ribuan retweet dalam beberapa jam.