News
Jumat, 3 Juli 2020 - 07:20 WIB

Peneliti Sebut Gejala Covid-19 Pada Anak-Anak Mirip Penyakit Kawasaki

Newswire  /  Jafar Sodiq Assegaf  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, SOLO - Para peneliti menyebut gejala Covid-19 pada anak-anak sedikit berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak yang terinfeksi virus corona kemungkinan lebih menunjukkan gejala neurologis, bukan gejala pernapasan.

Perusahaan Farmasi AS Jual Obat Covid-19 Remdesivir Rp33,5 Juta

Advertisement

Para peneliti menyebut pasien Covid-19 anak-anak menunjukkan tanda-tanda gejala ensefalopati. Gejala ini adalah terjadinya kerusakan atau penyakit pada otak, sakit kepala, tanda batang otak dan serebelar. Selain itu, ada kelainan kritis dalam kontrol fungsi otomatis seperti pernapasan dan detak jantung, kelemahan otot dan berkurangnya refleks, sebagaimana dilansir dari The Independent, Kamis (2/7/2020).

Data juga menunjukkan, anak-anak dapat membawa virus yang menyebabkan Covid-19 tanpa menunjukkan gejala apa pun.

Advertisement

Data juga menunjukkan, anak-anak dapat membawa virus yang menyebabkan Covid-19 tanpa menunjukkan gejala apa pun.

Dokter sebelumnya mengidentifikasi hubungan virus corona dengan kondisi baru yang hanya muncul pada anak-anak. Kondisi ini bernama Pediatric Inflammatory Multisystem Syndrome yang sementara berhubungan dengan SARS-CoV-2 (PIMS-TS).

Kasus Positif Covid-19 di Grobogan Tambah 4 Orang, 1 Pasien Meninggal

Advertisement

Gejala Covid-19 Pada Anak-Anak

Penelitian ini memeriksa pasien di bawah usia 18 tahun dengan infeksi SARS-Cov-2 dan gejala neurologis yang dirawat di Rumah Sakit Anak Great Ormond Street antara 1 Maret dan 8 Mei.

Sebanyak 27 anak mengalami Pediatric Inflammatory Multisystem Syndrome, di mana empat yang sebelumnya sehat memiliki gejala neurologis yang baru muncul. Keempat pasien harus dirawat di ICU.

Belum Ada Kasus Covid-19, WHO Sebut Korea Utara Sudah Longgarkan Pembatasan Fisik

Advertisement

“Dalam beberapa bulan terakhir, sebuah sindrom hiper-inflamasi pasca infeksi baru yang sekarang disebut PIMS-TS telah diidentifikasi pada anak-anak," kata Dr Ming Lim dari King's College London. Dr Ming Lim adalah seorang konsultan ahli saraf pediatrik dan pembaca di bidang neurologi pediatrik

Dia mengatakan penelitian ini adalah yang pertama melaporkan fitur neurologis yang mempengaruhi anak-anak yang menderita PIMS-TS. "Kursus neurologis jangka panjang dan gejala berikutnya dari kondisi sekarang ini memerlukan evaluasi segera," katanya.

“Selain itu, sistem multi jangka panjang, terutama hasil jantung PIMS-TS, termasuk potensi kambuh di masa depan, dan bagaimana dampaknya pada kesehatan dan hasil neurologis, psikologis dan kognitif, juga tidak diketahui,” pungkas Lim.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif