News
Sabtu, 23 Januari 2021 - 14:34 WIB

Peneliti Kembali Temukan Varian Baru Virus Corona di Afrika Selatan, Lebih Mudah Menular

Jibi  /  Yudi Supriyanto  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sel virus Corona. (Bisnis-Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA -- Kabar kurang sedap kembali datang dari luar negeri perihal varian baru virus Corona, para peneliti menemukan virus Covid-19 telah bermutasi dan tersebar di beberapa negara, termasuk di Afrika Selatan.

Varian baru yang ditemukan di Afrika Selatan, yang disebut 501Y.V2, telah mengalami 23 mutasi jika dibandingkan dengan virus SARS-CoV-2 yang asli.

Advertisement

Dilansir Bisnis.com dari The Conversation, Willem Hanekom dan Tulio de Oliviera, University of KwaZulu-Natal menuliskan ada dua puluh mutasi menyebabkan perubahan asam amino. Delapan mutasi terletak di protein lonjakan.

Truk Terguling di Solo Baru, 2 Ton Telur Ayam Pecah, Rp42 Juta Melayang

Advertisement

Truk Terguling di Solo Baru, 2 Ton Telur Ayam Pecah, Rp42 Juta Melayang

"Protein lonjakan virus ini terhubung ke sel manusia melalui 'reseptor' untuk masuk ke dalam sel. Beginilah infeksi dimulai," tulisnya, Sabtu (23/1/2021).

Virus baru di Afrika Selatan ini kemudian mulai berkembang biak di dalam sel dan akhirnya dilepaskan oleh sel dan dapat terus menginfeksi lebih banyak sel.

Advertisement

Pria Grobogan Bunuh Pemuda Gegara Kesal Honor Kencan Rp100.000 Tak Dibayar

Tingkatkan Jumlah Orang Terinfeksi

Hal ini dapat mengakibatkan jumlah virus di Afrika Selatan ini lebih banyak pada orang yang terinfeksi. Kemudian dapat menulari orang lain dengan lebih mudah. Hasil akhirnya bisa lebih cepat menyebar.

Ketika mutasi atau perubahan genetik bermanfaat bagi virus, maka mereka bertahan. Perubahan tersebut memungkinkan virus untuk bertahan lebih baik atau ditularkan dengan lebih efisien.

Advertisement

"Kami tahu bahwa varian serupa dengan banyak mutasi telah muncul secara independen di Inggris dan Brasil juga. Afrika Selatan memiliki kapasitas penelitian yang sangat baik untuk menemukan varian dan tim peneliti telah secara aktif mencari," ujar dia.

Puluhan Orang Berjibaku Angkat Sampah di Dam Jetis Klenteng Sragen

Di beberapa wilayah Afrika Selatan, lebih dari 80 persen virus yang saat ini diisolasi dari orang-orang terinfeksi di Afrika Selatan adalah varian 501Y.V2. Kondisi ini menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang sekarang terinfeksi memiliki virus Corona yang lebih mudah menular.

Advertisement

Varian baru yang diidentifikasi di Inggris dan Brasil memiliki banyak kesamaan dengan mutasi varian di Afrika Selatan dan hasil yang berpotensi serupa. Penelitian mengonfirmasi penularan yang lebih besar di Inggris.

Selain itu, penelitian baru virus dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa 501Y.V2 dapat lolos dari antibodi yang dihasilkan dari infeksi sebelumnya. "Ini berarti antibodi dari orang yang terinfeksi dengan varian sebelumnya mungkin tidak bekerja dengan baik terhadap 501Y.V2," tulisnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif