SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Reuters/Valentyn Ogirenko)
Solopos.com, FEODOSIA – Langkah pendudukan Rusia di Crimea terus berlanjut dengan perebutan sebuah pangkalan militer Ukraina di Crimea. Kali ini pangkalan yang diambil alih adalah pangkalan milik angkatan laut Ukraina di Feodosia, Crimea, pada Senin (24/3/2014) dini hari.
Pasukan Rusia mengggunakan pelontar granat dan senjata otomatis saat mereka menerobos ke pangkalan angkatan laut yang merupakan salah satu simbol pertahanan Ukraina terakhir setelah Rusia menduduki wilayah di semenanjung yang jauh dari Kiev itu. Setelah merebut pangkalan angkatan laut tersebut, pasukan Rusia menurunkan bendera Ukraina yang berkibar di sana.
Pejabat militer Ukraina, Letnan Pertama Anatoly Mozgovoy, melalui telepon dari dalam barak melaporkan apa yang terjadi saat pasukan bersenjata Rusia melancarkan tembakan. Padahal saat itu pasukan Ukraina sama sekali tidak bersenjata. Ditanya apakah pangkalan militer tersebut sudah diambil alih Rusia, Mozgovoy mengiyakan.
“Pasukan penyerang menggunakan pelontar granat juga menembakan senjata otomatis. Bagian dalam barak penuh dengan tentara Rusia,” ujar Vladislav Seleznyov, juru bicara militer Ukraina di Crimea.
Sebelumnya, Rusia telah menguasai sebagian pangkalan ini awal bulan ini. Pangkalan ini sehari-hari digunakan oleh batalyon marinir utama, unit militer elit Ukraina yang dikenal media barat dengan nama 1st Separate Marine Battalion.
Pasukan Rusia mengambil alih Crimea nyaris tanpa pertumpahan darah. Crimea merupakan semenanjung di Laut Hitam atau di selatan Ukraina yang berpenduduk 2 juta orang dengan etnis Rusia sebagai mayoritas. Moskow menganeksasi Crime pada 21 Maret. Tindakan itu menimbulkan ancaman sanksi bagi Rusia dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.